Denpasar, Infobreakingnews – Tidak sedikit restoran di Bali menyajikan hidangan dari daging satwa liar. Untuk itu masyarakat dihimbau agar berhati – hati.
Daging
satwa liar yang sering disajikan di restoran, di antaranya monyet,
trenggiling, penyu, lutung, ular, biawak, dan landak seperti disebutkan
oleh Koordinator ProFauna Bali Representative, Jatmiko Wiwoho.
Kini
gerakan untuk menolak pemanfaatan daging satwa liar terus disuarakan
seperti dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan organisasi pemerhati satwa,
ProFauna.
“Kami
mengajak masyarakat dan wisatawan yang datang ke Bali agar tidak
mengonsumsi daging satwa liar, karena akan turut memicu kepunahan satwa
liar di Bali,” ujar Jatmiko.
Selain
Bali, beberapa kota di Pulau Jawa seperti Surabaya, Malang, Jakarta,
dan Yogyakarta. Sedangkan di Sumatera terdapat di Palembang dan Medan.
Menurut hasil survei organisasi ProFauna, terdapat sekitar 50 restoran,
termasuk di Bali yang menghidangkan menu daging dari satwa – satwa liar.
Di Bali sendiri, Jatmiko menyebut ada 10 restoran yang tersebar di Denpasar, Badung, dan Tabanan.
Dia
mengakui satwa liar yang dijadikan makanan itu belum termasuk
dilindungi. Namun, dia mengkhawatirkan penangkapan besar-besaran satwa
liar di alam bebas akan terus berlangsung hingga menyebabkan kepunahan.
Dia
mengimbau masyarakat untuk tidak menyantap daging-olahan satwa liar.
“Caranya dengan tidak membeli daging satwa liar yang disajikan di
restoran,” tegasnya. ***Nadya
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !