Colorado, Infobreakingnews - James "Joker" Holmes, tersangka penembakan bioskop di Colorado, Amerika Serikat, terlihat memainkan kantong penyimpanan barang bukti pihak kepolisian setempat seperti sebuah boneka.
Ketika polisi memasukkan tangan Joker ke sebuah kantong barang bukti, Joker langsung bermain-main dengan kantong itu dan menganggap benda itu seperti boneka. Sang Ibu, Arlene Holmes juga kemudian mengakui bahwa ia merasa terganggu dengan kelakuan serta tingkah anaknya selama bertahun - tahun. Ia juga sudah sering mendesak anaknya tersbut untuk menjalani bimbingan konseling dengan psikiater.
Menurut sejumlah laporan, tersangka yang berusia 24 tahun tersebut adalah anak angkat dari pasangan Robert dan Arlene Holmes. Laporan tersebut didapat satu hari setelah Joker diadili.
Beberapa petugas mengklaim bahwa tindakan Joker hanyalah akting. Dia dinyatakan tidak sedang berada di bawah pengaruh obat - obatan.
"Tidak ada pengaruh obat-obatan yang kami temukan. Obat-obatan tidak akan mengeluarkan efek samping seperti itu. Dia juga hanya berpura-pura mengantuk," ujar salah seorang petugas Penjara Kabupaten Arapahoe, seperti dikutip New York Daily News, Rabu (25/7).
Meski demikian salah seorang kriminolog, Dr Joan Neff, mengatakan bahwa James "Joker" Holmes menderita penyakit jiwa sejenis schizophrenia. Neff juga menjelaskan mengapa pembantai berambut merah itu didrop-out dari kampusnya.
"Kami tahu beberapa penyakit mental sering menyerang seseorang yang masih berusia 20 tahun. Mungkin saja tersangka terjangkit penyakit itu, tersangka juga tidak sadar akan apa yang sudah terjadi. Hal ini tidak mengejutkan," ujar Neff. ***Nadya
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !