Headlines News :
Home » » Dari Kisruh Kepemimpinan di UI ( Universitas Indonesia), berakhir dengan demo REKTOR

Dari Kisruh Kepemimpinan di UI ( Universitas Indonesia), berakhir dengan demo REKTOR

Written By Unknown on Selasa, 14 Agustus 2012 | 08.49



Jakarta, Infobreakingnews - Kisruh kepemimpinan di Universitas Indonesia (UI) bergulir sejak pertengahan tahun lalu. Menjelang habisnya masa jabatan Rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri pada 14 Agustus 2012, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh pun menunjuk Dirjen Dikti Kemendikbud Djoko Santoso sebagai pejabat sementara (Pjs) rektor UI.

Sebagai Pjs rektor UI, Djoko bertugas memimpin UI hingga terpilihnya rektor definitif yang akan menggantikan Gumilar. Dijadwalkan, pada Oktober UI telah memiliki rektor baru.


Penelusuran Infobrekingnews berkaitan dengan  kekisruhan di kampus UI

23 Desember 2011


Pertemuan antara Rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri, Majelis Wali Amanat (MWA), dan Mendikbud M Nuh menetapkan bahwa akan dibuat tim transisi yang akan mengurusi segala kebutuhan kelembagaan UI.


30 Desember 2011


Tim transisi UI rampung. Tim transisi akan bertugas menyiapkan SAU baru yang berwenang memilih anggota MWA baru. Nantinya, MWA baru yang akan memilih rektor untuk periode berikutnya.


13 Februari 2012


UI memiliki Senat Akademik Universitas (SAU) baru. Para anggota SAU ini akan menjabat untuk periode 2012–2013 sesuai dengan SK Majelis Wali Amanat (MWA) No 002/SK/MWA-UI/2012. Mereka juga akan memilih para anggota MWA UI periode masa transisi.


27 April 2012


Anggota MWA UI periode masa transisi terpilih dengan ketua Said Aqil Siraj. Tugas MWA UI adalah memilih rektor baru sambil memastikan kegiatan operasional di UI berjalan seperti biasa. MWA UI akan bertugas hingga September 2013. 


12 Juni 2012


Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) mengeluarkan putusan sela yang salah satu klausulnya berbunyi, semua kegiatan di UI tidak boleh dilakukan sampai ada keputusan dari PTUN, termasuk pemilihan rektor.


20 Juni 2012


Pendaftaran bakal calon rektor UI dibuka hingga 30 Juni 2012. Namun, agenda utama di kampus kuning tersebut sepi peminat. Pada rencana pemilihan rektor UI ini, klarifikasi, verifikasi, dan seleksi administrasi dijadwalkan pada 20 Juni–12 Juli 2012. Agenda tanggapan masyarakat dijadwalkan pada 21 Juni–15 Juli 2012. Kemudian, seleksi di SAU akan digelar pada 23–26 Juli 2012, dan seleksi di MWA pada 7 Agustus 2012.


25 Juni 2012


Fakultas Teknik (FT) UI menggelar konvensi guna menentukan siapa calon yang akan mereka usung dalam pemilihan rektor UI.


26 Juli 2012


Rapat MWA menghasilkan tiga poin penting. Pertama, pada saat masa bakti rektor habis pada 14 Agustus 2012, maka MWA UI meminta Mendikbud menunjuk pejabat eselon satu Kemendikbud untuk menjabat sebagai rektor sementara di UI.


Kedua, MWA meminta rektor UI memilih dekan yang telah habis masa baktinya sudah berakhir sesuai dengan ketentuan pemilihan yang berlaku.


Ketiga, MWA UI akan melakukan pemilihan rektor UI pada Agustus hingga Oktober mendatang.


27 Juli 2012


MWA memberikan surat kepada Rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri untuk memilih dekan bagi semua dekan yang telah habis masa jabatannya. Jabatan dekan kemudian diemban Pjs yang bertugas memilih dekan baru.


Surat MWA ini diterjemahkan Gumilar sebagai lampu hijau untuk memecat sembilan dekan di lingkungan UI, termasuk satu ketua program pascasarjana.


31 Juli 2012


Sejumlah dekan menerima surat pemberhentian mereka dari rektor UI, salah satunya Dekan Fakultas Teknologi Bambang Sugiarto.


3 Agustus 2012


Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-UI "memecat" Rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri. BEM se-UI menilai, Gumilar telah memimpin UI dengan berbagai kebijakan kontroversial, termasuk memberhentikan sembilan dekan dan menaikkan biaya pendidikan profesi tanpa alasan yang jelas.


Menurut Ketua BEM UI Faldo Maldini,  aksi pemecatan tersebut menimbulkan kesemerawutan di tubuh UI pada berbagai level. Di tingkat mahasiswa, timbul kebingungan dan kecemasan tentang penetapan kelulusan dan kejelasan tentang siapa yang akan menandatangani ijazah mereka. Di level
elite kampus, kesemerawutan ini lebih politis.

3 Agustus 2012


Secara tersirat, Gumilar menyatakan siap mencalonkan diri kembali sebagai rektor. Secara teoritis, semua jabatan di UI memang bisa dipegang selama dua periode.


3 Agustus 2012


Menanggapi keputusan Gumilar untuk mencalonkan diri kembali, BEM UI mengaku akan menggelar demonstrasi besar-besaran pada 12 Agustus jika Gumilar belum mundur dari kursi rektor. Rencana aksi ini termasuk menduduki rektorat hingga Gumilar mundur.


"Kami akan gelar demo akbar. Kami akan duduki rektorat, sampai menginap. Kalau perlu sahur on the road, tarawih juga di rektorat, hingga rektor Gumilar berhenti menjabat," ungkap Ketua BEM UI Faldo Maldini kepada wartawan usai aksi penggalangan tanda tangan di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI, Depok, Jumat (3/8/2012).


3 Agustus 2012


Sembilan dekan UI mengajukan mosi tidak percaya kepada Gumilar. Mosi tidak percaya ini merupakan buntut dari pemberhentian mereka sebagai dekan menjelang habisnya masa jabatan rektor UI 14 Agustus mendatang.


3 Agustus 2012


Mendikbud menegaskan, sembilan dekan UI tetap menjabat di fakultas masing-masing. Mendikbud juga mendorong Dirjen Dikti agar keputusan MWA ini menjadi sebuah badan tertinggi di UI sehingga pada 14 Agustus mendatang menjadi masa transisi yang bagus.


4 Agustus 2012


Gumilar menyangkal ingin kembali mencalonkan diri sebagai rektor UI. Dalam pernyataan tertulisnya melalui Kepala Kantor Komunikasi UI Siane Indriani, Gumilar mengatakan, meski belum terpilih rektor baru, dia tidak ingin masa jabatannya diperpanjang satu hari pun, demi menjaga netralitas dalam proses pemilihan rektor.


Dia juga mempersilakan MWA menunjuk Pjs rektor hingga terpilihnya rektor definitif pada Oktober mendatang.


7 Agustus 2012


Sejatinya, UI akan memilih rektor pada 7 Agustus. Tetapi, putusan sela PTUN yang menetapkan semua kegiatan di UI tidak boleh dilakukan sampai ada keputusan dari PTUN, termasuk pemilihan rektor, membuat panitia pemilihan rektor UI membatalkan agenda tersebut. Pemilihan rektor UI dijadwalkan ulang setelah gugatan ke PTUN dicabut anggota MWA CHusnul Mariyah.


8 Agustus 2012


Panitia pemilihan rektor UI membuka pendaftaran secara online. Masa pendaftaran akan berlangsung hingga 31 Agustus mendatang. Pada periode ini pula, masyarakat bisa memberikan tanggapan mereka tentang para bakal calon rektor yang mendaftar, yakni pada 21 Agustus hingga 12 September.


Seleksi nama bakal calon rektor di tingkat SAU akan dilakukan pada 24-27 September 2012. Seleksi di MWA digelar pada 9 Oktober 2012.


9 Agustus 2012


Mendikbud M Nuh menetapkan Dirjen Dikti Kemendikbud Djoko Santoso sebagai Pjs rektor UI. Djoko akan memimpin UI selama masa transisi hingga terpilihnya rektor definitif Oktober mendatang.


Penunjukan Djoko disambut baik oleh Wakil Rektor UI Bidang Akademik dan Kemahasiswaan M Anis. Dia mengaku, siap menjalankan segala ketentuan yang telah ditetapkan Kemendikbud. Bahkan, gerakan UI Bersih yang terkenal vokal mengusung kampanye transparansi dalam tubuh UI memberi tanggapan positif terkait keputusan ini.


Sebaliknya, pihak BEM UI justru menolak penetapan Pjs rektor UI. Mereka bersikukuh, Gumilar harus turun dari kursi rektor sebelum 14 Agustus. Jika tidak, maka rencana aksi besar-besaran pun akan direalisasikan.

BEM UI Sweeping Mahasiswa Baru untuk Demo REKTOR


Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) bertahan menginap di kampus demi menggulingkan Rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri dari jabatannya.

Jabatan Gumilar akan habis 14 Agustus 2012, besok. Namun, BEM UI tidak terima jika Gumilar selesai mengemban tugas sebagai rektor UI karena masa jabatan habis. Mereka ingin Gumilar jatuh karena digulingkan.


Dalam aksinya, BEM UI juga memaksa keterlibatan para mahasiswa baru (maba), yang umumnya masih polos dan belum mengetahui detail permasalahan kisruh UI. Ketika pulang ospek kemarin sore, para maba disuruh senior berjaket kuning ikut menduduki rektorat.
Ketua BEM UI Faldo Maldini membantah pihaknya melakukan razia dan menyuruh mahasiswa baru untuk ikut serta dalam aksi mereka. Faldo menegaskan, BEM UI tetap bertahan menjalankan aksi sampai Gumilar menyatakan diri mundur. Menurut Faldo, mereka akan bertahan di rektorat serta 


menjalani sahur dan buka puasa di kampus. Pagi ini, BEM UI menggelar apel pukul 05.00 WIB dan melanjutkan aksi di atas pukul 10.00 WIB.


"Enggak ada sweeping, kata siapa? Kami tidak melibatkan maba, hanya ingin menunjukkan bahwa ini kampus perjuangan. Hari ini kami melanjutkan demo hingga Pak Gumilar turun sendiri. Kami sahur dan buka puasa di kampus, " paparnya.


Keterlibatan maba dalam aksi ini juga terlihat ketika Rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri memberikan sambutan kepada mahasiswa baru didampingi belasan petugas keamanan kampus. Saat itu, entah siapa yang memulai, Gumilar mendapatkan sorakan dari mahasiswa baru. Menanggapi hal itu, Faldo justru bersyukur.


"Kalau sudah paham keadaan, baguslah, syukurlah. Selama ini kan yang ditunjukkan Pak Gumilar itu yang baik-baiknya saja, tapi enggak pernah datang di forum mahasiswa," jelasnya.  *** Putri


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved