Jakarta, Infobreakingnews.- Petinggi sekaligus orang nomor satu di Jamaah Anshorut Tahuid (JAT), KH.Abu Bakar
Ba,asyir ,atau yang lebih dikenal sebagai Ustadz Abu Bakar Ba’asyir, akhirnya
merasa geram dan penuh kemarahan kepada Presiden Myanmar, Thein Sein, atas
pembiaran peristiwa pengusiran dan pembunuhan yang disertai aksi kekerasan
pemerkosaan terhadap kaum Muslim Rohingya, yang sudah berlangsung sejak bulan Juni
2012 lalu hingga sampai saat ini.
Hal inipula yang membuat Ustadz Abu
Bakar Ba’asyir, pria berusia 74 Tahun yang sampai saat ini, untuk kesekian kalinya tetap masih berada di dalam
ruang penjara, menjalani masa hukuman
yang dijatuhkan atas dirinya , menulis keras Myanmar serta merta siap untuk
memberikan perintah ‘ komando berperang’
kepada massa Mujahiddin dimana pun
berada, terutama di Indonesia , agar
bersiap berperang jihad fissabillillah,
untuk melawan Presiden Thien Sein dan rakyat nya yang sombong, penuh keangkuhan yang sudah membunuhi dan memperkosa perempuan
Muslim Rohingya di Negara nya. Di dalam surat itu Ustadz Abu Bakar Ba’asyir
juga menyebutkan :
“ Kami mendengar jeritan Muslim di Negara Anda, dikarenakan
perbuatan jahat Anda mengusir dan membunuhi mereka. Jika Anda masih juga
mengabaikan seruan ini, dengan Allah Tuhan kami , maka Anda akan menyaksikan
kejatuhan dan kehancuran Negara-negara sombong dan angkuh , di tangan para perajurit
Mujahiddin kami.” Tulis Ustadz kepada Thein sein , dimana surat itu sudah
disampaikan kepada pihak Kedubes Myanmar yang berada di Jakarta, melalui Jubir
JAT, Son Hadi, Jumat (3/7/2012).
Lebih lanjut didalam surat Abu Bakar Ba’asyir ke pada Presiden Myanmar, Thein Sein, “ Anda
harus tau bahwa kami adalah bersaudara dalam
Muslim. Penderitaan mereka adalah penderitaan kami, dan jeritan mereka adalah
juga jeritan kami, darah mereka juga adalah darah kami juga, dan duka mereka
adalah duka kami juga.”
Organisasi Jamaah Anshorhut Tauhid yang dipimpin Ustadz Abu
Bakar Ba’asyir ini adalah kelompok yang disebut sebagai organisasi teroris
ternekad oleh pemerintah Amerika serikat pada tahun 2008. Dan terbukti
sekalipun sejak dulu sudah berkali-kali
Abu Bakar Ba’syir di penjarakan , namun semangat jihad nya tetap menyala
tanpa pernah surut , walau usia nya sudah semakin tua karena terlalu banyak
waktu di habiskannya di dalam penjara. Begitu juga dengan pengikut setia JAT
yang tersebar di seluruh pelosok dunia, yang selama ini tercatat dalam sejarah
militant Islam , sebagai kelompok garis keras dalam menentang pemimpin Negara
adi kuasa Amerika Serikat.
Fakta yang tak bisa terbantahkan, semakin hari kemarahan ummat Muslim dari
seluruh dunia akan semakin marak atas peristiwa berdarah dan biadab yang terus
terjadi pada ummat Muslim Rohingya di Negara bagian barat Myanmar ini. Dan Indonesia adalah merupakan Negara terbesar
Islam di dunia, dan di Indonesia para tokoh garis keras seperti Ustadz Abu
Bakar Ba’asyir , sangat terlalu banyak jumlahnya, dan bilamana peristiwa biadab
penuh berdarah di Myanmar , tidak segera
teratasi, maka tidak mustahil para perajurit Mujahiddin akan melakukan
perlawanannya di dalam seribu bentuk aksi kekarasan sebagai bentuk perlawanan
dan rasa solidaritas sesama kaum Muslim. ***Emil F
Simatupang.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !