Washington DC, Infobreakingnews - FBI
telah meluncurkan penyelidikan atas kebocoran informasi rahasia yang melibatkan
program cyberwar terhadap Iran. Meski
seorang pejabat senior membenarkan, juru bicara FBI, Paul Bresson, tidak
bersedia memberi konfirmasi atas penyelidikan itu.
Senator Saxby Chambliss, Wakil Partai Republik di Komite Intelijen Senat,
mengatakan dia mendapat informasi bahwa penyelidikan FBI sedang berlangsung.
"Dalam beberapa pekan terakhir, kita telah menjadi semakin khawatir pada
kebocoran lanjutan tentang program intelijen sensitif dan kegiatannya, termasuk
perincian spesifik dari sumber-sumber dan metodenya," kata Chambliss.
Ia menyatakan, hal ini secara serius mengganggu program intelijen yang sedang
berlangsung dan menempatkannya dalam bahaya kemampuan intelijen Amerika untuk
bertindak di masa depan.
DPR dan Komite Intelijen Senat mengatakan mereka bermaksud untuk meninjau
undang-undang yang potensial untuk memperkuat otoritas dan prosedur yang
berkaitan dengan akses pada informasi rahasia dan pengungkapannya. Selain itu
juga untuk memastikan bahwa langkah-langkah pidana dan administratif akan
diambil bagi pelanggarnya.
Gedung Putih menyatakan telah mengambil semua langkah yang tepat dan diperlukan
untuk mencegah kebocoran informasi rahasia atau informasi sensitif.
"Pernyataan yang menyebut kebocoran adalah disengaja untuk keuntungan
politik adalah sangat tidak bertanggung jawab," kata juru bicara Gedung
Putih, Jay Carney, dari pesawat Air Force One saat menyertai Obama pergi ke
acara kampanye di Pantai Barat.
Sebelumnya diberitakan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dilaporkan
memerintahkan serangan
cyber berupa
virus Stuxnet ke Iran. Gedung Putih tidak menolak atau mengkonfirmasi berita
itu.
Serangan virus Stuxnet yang melumpuhkan instalasi atom Iran diyakini merupakan
perintah langsung dari Obama, dilaporkan pertama kali oleh
New York Times. Ketika musim panas
2010, serangan virus itu diketahui publik. Sumber media online infobreakingnews
di Gedung Putih menyebutkan , Obama memerintahkan semakin digencarkannya
serangan ke pihak Stuxnet Iran.
Gedung Putih menyatakan tidak bersedia memberikan pernyataan. Juru bicara
pemerintah, Josh Earnest, menyebutkan ia tidak bisa membantah atau
mengkonfirmasi berita tersebut.
"Informasi semacam itu akan tetap dirahasiakan," katanya. Earnest
mengajukan argumentasi bahwa publikasinya akan mengancam kepentingan nasional
Amerika.*** Pujiono.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !