VS >>>>>>>>>><<<<<<<<<VS
Jakarta, Infobreakingnews - Banyaknya dukungan kepada Foke-Nara malah dipandang akan menambah simpati masyarakat Jakarta terhadap
pasangan calon Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang
hanya diusung Gerindra dan PDI Perjuangan.
Partai Gerindra
mengaku tak khawatir dengan banyaknya dukungan partai yang mengalir ke pasangan
calon gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo (Foke) dan Nachrawi Ramli (Nara) pada
putaran kedua.
"Partai politik hanya salah satu elemen pendukung. Terutama karena ada
syarat pencalonan. Yang penting akhirnya adalah dukungan rakyat," kata
Wakil Ketua Partai Gerindra, Fadli Zon kepada Infobreakingnews, Ahad (12/8).
Komentar ini menanggapi langkah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang akhirnya
memutuskan memberikan dukungannya kepada pasangan pertama . Dengan bergabungnya
PKS yang mendapatkan sekitar 11 persen suara pada putaran pertama, maka
dukungan terhadap Foke-Nara menjadi sekitar 11 partai.
Ini setelah sebelumnya Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
yang pada putaran pertama mendukung pasangan Alex Noerdin-Nono Sampono juga
menyatakan dukungannya kepada pasangan yang diusung oleh Partai Demokrat
tersebut.
Menurut Fadli, karakter masyarakat DKI Jakarta bersifat kosmopolitan. Sehingga
memiliki akses yang lebih dekat dan lebih baik dengan informasi. Karenanya, ia
menilai masyarakat Jakarta sebagai pemilih yang cerdas. "Mereka tahu track
record Jokowi-Ahok dan Foke-Nara. Mereka akan tentukan pilihan dengan mudah,"
lanjut dia.
Ia menjelaskan, pilihan warga Jakarta saat ini secara garis besar yaitu
keinginan untuk adanya perubahan dengan mereka yang mencoba mempertahankan
status quo. Dengan kata lain, lanjut dia, koalisi rakyat versus koalisi
pragmatis.
Ini dipandangnya terlihat dari sikap dukungan partai politik dalam membangun
koalisi. Apakah mencerminkan idealisme atau atau idealisme dalam mendukung
kandidat gubernur DKI Jakarta pada putaran kedua yang akan digelar 20 September
mendatang.
Ia pun mencermati penggunaan isu SARA yang ditujukan kepada pasangan
Jokowi-Ahok. Menurutnya, isu SARA yang berbau fitnah dan pembunuhan karakter
hanya akan mempertinggi tempat jatuh pasangan calon yang menggunakannya.
Pasalnya, penggunaan isu SARA itu sama dengan menggunakan dan memperalat agama
serta etnis untuk kepentingan politik semata. Apalagi, saat ini warga yang
tinggal di Ibukota negara tersebut sudah muak dengan kemunafikan yang dibungkus
citra relijius.
Namun semua akan berpulang kembali pada suara rakyat karena
suara rakyat merupakan suara Tuhan, dan siapapun pemimpin di ibukota kita tercinta ini pasti yang terbaik.***Candra
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !