Headlines News :
Home » » Aktivitas Letusan Anak Krakatau Masih Tinggi

Aktivitas Letusan Anak Krakatau Masih Tinggi

Written By Unknown on Selasa, 04 September 2012 | 13.46

Lampung Selatan, Infobreakingnews - Aktivitas letusan Anak Krakatau hingga saat ini masih tinggi.  Material vulkanik berupa lava pijar bebatuan dan abu hingga saat ini masih menyembur dari gunung berapi Anak Krakatau yang terletak di perairan Selat Sunda tersebut.


"Aktivitasnya masih sama tingginya dengan kemarin, dengan puluhan kali gempa tremor dan ketinggian semburan material vulkanik panas mencapai lebih dari 600 meter," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau (GAK), Andi Suardi, di Desa Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Senin (3/9).



Beliau mengingatkan bahwa hendaknya para nelayan tidak dulu melaut karena aktivitas gunung tersebut bisa saja meningkat sewaktu - waktu dari aktivitas sebelumnya.

Abu vulkanik yang keluar dari Anak Krakatau menyembur ke arah selatan, sehingga warga yang berada di Kecamatan Rajabasa dan Kalianda justru tidak merasakan dampaknya, melainkan sejumlah penduduk yang berada di Pulau Legundi, Kecamatan Punduhpidada dan Kota Bandarlampung yang lokasinya jauh dari gunung ini.

Pihak GAK sendiri belum dapat memastikan berapa banyak jumlah kegempaan gunung tersebut, mengingat alat pendeteksi getaran gempa (Seismometer) saat ini rusak akibat tertimpa material vulkanik saat aktivitas gunung api tersebut meningkat, Minggu (2/9) kemarin.

Seismometer di badan gunung itu tidak dapat menghubungkan pada perekam kegempaan ("seismograf") yang berada di pos pemantau, serta panel surya juga tertimpa, sehingga juga tidak berfungsi lagi. "Jarak pusat semburan itu sekitar 250 meter dari badan puncak, sehingga saat menyembur langsung menimpa alat tersebut," kata Andi.

Saat ini, menurutnya, pihaknya tidak dapat memantau melalui alat tersebut melainkan hanya berkoordinasi dengan Pos Pemantau Pasauaran, di Cinangka, Banten, untuk menginformasikan aktivitas gunung itu, baik gempa tremor, embusan, ketinggian semburan, maupun gempa vulkanik dalam dan dangkal.


Sebenarnya, lanjut Andi, aktivitas gunung itu telah terjadi sejak sepekan lalu yang mulai dengan terbatuk-batuk, namun baru Minggu kemarin mengeluarkan semburan material vulkanik yang cukup besar hingga menyebar ke sejumlah daerah terutama Kota Bandarlampung.

Salah satu penduduk setempat, Umar, mengatakan, semburan abu vulkanik tidak dirasakan oleh penduduk setempat meskipun aktivitas gunung itu cukup mengejutkan warga. "Masyarakat masih beraktivitas seperti biasa, karena memang sudah terbiasa dengan kondisi tersebut," kata Umar.

Hal serupa juga dikatakan oleh nelayan setempat, Abdul, yang mengaku tetap melaut meskipun aktivitas gunung itu meningkat selama beberapa hari ini. Namun karena tidak searah dengan angin yang membawa debu-debu tersebut, aktivitas nelayan tidak terganggu. "Nelayan sudah terbiasa dengan kondisi tersebut sejak bertahun-tahun lalu," ujarnya. ***Candra 
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved