Jakarta, Infobreakingnews - Pemerintah Indonesia diharapkan memulihkan citra keamanan dan terus berupaya untuk meyakinkan Pemerintah Amerika Serikat bahwa kondisi di Indonesia aman sehingga tidak sampai tercipta citra buruk yang juga bisa berdampak pada ekonomi, menyusul tindakan Kedutaan Besar AS menutup kantor misinya di Indonesia.
“Pemerintah Indonesia harus terus meyakinkan pemerintah AS. Sehingga tidak akan berdampak pada politik, tapi juga ekonomi.
Apalagi, jika sampai ada travel warning yang bisa menjadi indikator
bagi warga AS, seolah Indonesia tidak aman.
Seperti diketahui Kedubes Amerika Serikat
menutup kantor-kantor misi AS di Indonesia untuk sementara pada Jumat (21/9),
karena adanya potensi demonstrasi signifikan di depan fasilitas miliki
pemerintah AS.
Polisi siap menjamin bahwa tidak ada gangguan
apapun terhadap kedutaan itu," ujar Kapolri Jenderal Timur Pradopo saat
ditemui Infobreakingnews di Mabes Polri, Jumat (21/9).
Apalagi, jika sampai ada travel warning yang bisa menjadi indikator
bagi warga AS, seolah Indonesia tidak aman.
Seperti diketahui Kedubes Amerika Serikat
menutup kantor-kantor misi AS di Indonesia untuk sementara pada Jumat (21/9),
karena adanya potensi demonstrasi signifikan di depan fasilitas miliki
pemerintah AS.
Polisi siap menjamin bahwa tidak ada gangguan
apapun terhadap kedutaan itu," ujar Kapolri Jenderal Timur Pradopo saat
ditemui Infobreakingnews di Mabes Polri, Jumat (21/9).
Ia menambahkan pengamanan di Kedubes AS sudah merupakan
tanggung jawab dan tugas kepolisian. Timur mengatakan, dalam kaitan dengan aksi
unjuk rasa, seperti yang diatur dalam Undang-Undang, harus diberitahukan paling
tidak tiga hari sebelumnya. Pihak yang akan menyampaikan aspirasinya harus
memberi tahu tujuan demonstrasi dan ditujukan pada siapa.
"Polisi dalam hal ini menjembatani bagaimana
pelaksanaan aksi unjuk rasa bisa sesuai dengan tujuannya dan tidak menimbulkan
kerugian baik di pihak pengunjuk maupun masyarakat. Itulah perlunya diatur tiga
hari sebelumnya," kata Timur.
Sebelumnya, Kedubes AS mengumumkan penutupan
sementara misi-misi AS di Indonesia pada Jumat (21/9) karena adanya potensi
demonstrasi signifikan yang mungkin akan diselenggarakan di depan fasilitas
milik pemerintah AS. Dalam rilis yang dikirimkan Kedutaan Besar AS,
kantor-kantor yang akan ditutup adalah Kedutaan Besar Amerika Serikat di
Jakarta, Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Kantor Perwakilan
Amerika Serikat di Medan, Kantor Agen Konsuler Amerika Serikat di Bali dan Misi
Amerika Serikat untuk ASEAN.
Sebelumnya, massa dari berbagai ormas Islam
melakukan demonstrasi di depan Kantor Kedubes AS di Jakarta, Senin (17/9). Aksi
tersebut digelar sebagai ungkapan protes terhadap pemutaran film 'Innocence of
Muslims' yang dinilai melecehkan Nabi Muhammad SAW dan umat Islam. Aksi yang
awalnya berlangsung damai berubah ricuh karena massa melempari aparat dengan
batu.
Film ini juga menuai protes di
berbagai negara Timur Tengah. Demonstrasi di Benghazi bahkan menyebabkan
tewasnya empat warga negara AS, termasuk Dubes AS untuk Libya, Christopher Stevens. *** Candra Wibawanti
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !