Medan, infobreakingnews - Tragis sekali kasus terbunuhnya seorang personel Brimob Polda Sumut, Briptu Marisi Robert Silaen (35), ditemukan tewas setelah dianiaya di Jalan Sei Serayu, Jumat (10/5) dini hari, sekitar pukul 3.00 WIB. Saat dianiaya, bintara ini mengenakan pakaian dinas.Tubuhnya penuh luka benda keras, dan pakaian dinas memerah karena darah.
Marisi merupakan personel Subden 4C Brimob Polda Sumut. Sebelum ditemukan terbunuh, dia tugas piket di markasnya, Jalan KH Wahid Hasyim, Medan. Dia dijadwalkan berjaga di sana mulai Kamis (9/5) pukul 17.00 WIB dan tugasnya baru berakhir Jumat (10/5) pukul 7.00 WIB.hari ini.
"Dini hari sekitar pukul 02.30 WIB, yang bersangkutan izin keluar dengan alasan ingin membeli makanan ringan," ucap Kabid Humas Polda Sumut Kombes Heru Prakoso.
Meski mengenakan pakaian dinas, Marisi pergi tanpa membawa senjata api. Dia mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter warna kuning.
Selanjutnya, sekitar pukul 03.20 WIB, rekan Marisi yang piket di Mako Brimob Polda Sumut menerima telepon dari warga berinisial HP. Si penelepon menyatakan melihat pria berpakaian Brimob tergeletak di pinggir Jalan Sei Serayu, Medan.
"Anggota jaga mendatangi TKP. Korban didapati tergeletak. Didapati luka di kepala, tepatnya di bagian mulut ada beberapa gigi gompal dan rahang bawah patah. Ditemukan juga luka terbuka pada kepala bagian belakang. Rekannya kemudian membawa korban ke RS Brimob (RS Bayangkara, satu kompleks dengan mako Brimob) untuk divisum dan diautopsi," jelas Heru.
Para pelaku pembunuhan diduga membawa kabur sepeda motor, dompet, dan HP korban. Dari lokasi kejadian, polisi hanya mendapati barang bukti berupa balok kayu, serta helm, chasing dan baterai HP milik korban.
Polisi masih menyelidiki kasus ini. Tim gabungan dari Polda Sumut, Polresta Medan dan Polsekta Sunggal dikerahkan untuk memburu pelaku.
Dari beberapa petunjuk yang sementara diketemukan adanya pembicaraan melalui telepon seluler korban dengan seseorang menjelang keberangkatannya kesebuah tempat dimana terjadinya pembunuhan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa sikorban sangat mengenal sipelaku , sehingga tengah malam buta itu dia meninggalkan Pos Jaga.***Yakob Pranata
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !