Emil Foster CEO Breakingnews Group bersama Ruhut |
Jakarta, infobreakingnews - Buntut dari penyitaan sejumlah mobil mewah milik tersangka kasus daging sapi , mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, yang dihalangi oleh sejumlah orang di kantor DPP PKS, membuat politisi PD Ruhut Sitompul angkat bicara.
"PKS kurang cerdas menyikapi masalah hukum yang menjerat mantan Presiden nya, dengan menggunakan masa menghalangi pihak KPK sehingga gagal menyita barang bukti 5 mobil milik tersangka pencucian uang. Mustinya PKS memberikan contoh keteladanan hukum di tahun politik ini, sebagai mana yang sudah dicontohkan oleh Partrai Demokrat, menyerahkan keseluruhannya masalah hukum itu pada penengakan hukum." kata Ruhut kepada awak media, saat dimintai pendapatnya, di Senayan
Ucapan Ruhut kontan membuat panas politis PKS, Fahri, yang sama sama duduk bersama Ruhut di Komisi III DPR. Ironisnya kedua Kader Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat ini sama-sama sedang dijerat kasus korupsi.
"Adili dulu Partai Demkokrat yang sudah jelas terbukti mengangkut uang tunai dari Group Permai ke Bandung, dalam mobil box, dan sudah ada kesaksian tentang mengalirnya dana korupsi itu di persidangan." kata Fahri mengomentari ucapan Ruhut,
Tidak sampai disitu saja, serangan Ruhut itu dibalas politikus PKS, Fahri Hamzah. Menurut Fahri," Demokrat lebih buruk dari PKS. Oleh karenanya, jika ada pihak yang mewacanakan membubarkan atau membekukan PKS karena kasus dugaan korupsi oleh partai, Fahri meminta mereka melihat juga kasus Demokrat, yang secara hukum sudah jelas terlibat dalam pengaliran dana korupsi dan pencucian uang haran mantan Bendahara Umum Partai Demokrt terpidana Nazaruddin."
"Adili dulu Partai Demokrat. Dalam persidangan Grup Permai diangkut ke Bandung, sudah ada kesaksian, mobil boks. Sudah bubarin saja dulu Partai Demokrat baru bicara PKS," kata Fahri di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (11/5).
Fahri lebih lanjut menegaskan, dalam kasus suap impor daging sapi Luthfi Hasan tidak menerima uang dari Fathanah. "Ini KPK ngawur. Ini ngancam kita agar kita kendor, tapi kita enggak kendor,kami akan lawan mati-matian sampai darah penghabisan, biar jangan seenaknya dan KPK jangan semua aksi nya dianggap sudah benar. " ujarnya.
Justru Fahri menyarankan agar KPK membekukan Partai Demokrat karena sudah ada bukti aliran dana. "Kalau Anda mau periksa harus SBY dulu, selesai. Karena uang itu jelas mengalirnya. Semua sekuriti dan saksi sudah jelas," katanya.
"Bekukan dulu Partai Demokrat melalui pembiayaan kongres, melalui Nazar dan kawan-kawan,karena kasus nya sudah terbukti di pengadilan tipikor, barulah setelah Partai Demokrat dibekukan, kita bicara soal Partai saya PKS." tantang Fahri secara tegas tegas memberikan bentuk perlawanan,
Karena banyak dugaan pengamat, adanya konspirasi politik didalam kasus pencucian impor daging sapi yang selalu dikembangkan untuk menghancurkan nama besar PKS pada tahun politik ini. Apalagi jika belakangan ini mulai merembet pada korporasi, sebagaimana yang diatur pada pasal pencucian uang tindak pidana korupsi.
Jika terbukti kedua Partai Besar ini menerima uang haram semacam itu, maka secara hukum dapat dibekukan alias kedua partai itu sangat bisa secara hukum dicabut ijin dan langsung dibubarkan.***Candra Wibawanti
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !