Pages

Rabu, 12 Februari 2014

Bencana Banjir Inggris Semakin Meluas


London, infobreakingnews  - Dunia terus dilanda bencana banjir yang dasyat, tak terkecuali negeri indah  Inggris, dimana  Sungai Thames yang merupakan salah satu sungai terpanjang di negara tersebut, meluap. Dilaporkan ratusan rumah di sepanjang sungai tersebut tergenang banjir. Dan daerah ini persis dengan Kampung Pulo dikawasan Jakarta Timur yang parah terdampak banjir.

Parahnya, banjir ini berdampak pada kacaunya layanan kereta komuter setempat. Rute tersibuk di Inggris, yakni dari London menuju Reading mengalami gangguan parah akibat banjir ini. Puluhan ribu pengguna komuter terlantar akibat gangguan ini. Demikian seperti dilansir AFP, Rabu (12/2/2014)

Kota-kota dan sejumlah desa makmur yang ada di sepanjang Sungai Thames hingga ke sebelah barat London berubah bentuk menjadi laguna, atau semacam danau kecil. Pemerintah pun dihujani kritikan dari warga karena dianggap tidak siap dan tidak tanggap menghadapi situasi ini.

Lebih dari 1.000 rumah yang ada di wilayah sepanjang Sungai Thames, seperti Wraysbury, Datchet dan Chertsey, telah dievakuasi. Situasi semacam ini diperkirakan semakin buruk mengingat hujan deras dan badai akan menerjang pada Jumat (14/2) mendatang. Banjir pertama kali melanda wilayah Somerset saja, namun kemudian semakin meluas hingga ke sejumlah kota dan desa di sepanjang Sungai Thames dan bahkan mendekati London.

Sebanyak 1.600 personel militer disiagakan untuk membantu warga. Beberapa bahkan telah mulai bekerja dengan menempatkan karung-karung berisi pasir di sepanjang sungai, terutama di wilayah Wraysbury.

Salah satu personel militer, Su Burrows menuturkan, dirinya dibantu 100 warga bekerja sama menempatkan karung-karung pasir tersebut. Burrows mengeluhkan tidak adanya perwakilan dari Departemen Lingkungan yang datang mengunjungi maupun membantu warga.

Situasi semacam ini bahkan sempat memicu perdebatan warga dengan Menteri Pertahanan Philip Hammond yang berkunjung ke lokasi. Hammond menyatakan pemerintah sebenarnya sudah bersiap, namun rupanya yang terjadi melebih perkiraaan. Hammond berdalih bahwa pemerintah tidak mampu mencegah bencana alam.

Sedangkan Perdana Menteri Inggris David Cameron telah mengunjungi dan melihat langsung kondisi rel di Dawlish yang rusak akibat banjir. Layanan kereta terganggu akibat kerusakan tersebut.

"Ini merupakan tantangan besar dan kita telah mengalami iklim terbasah saat mengawali tahun ini, dalam 250 tahun tahun terakhir, beberapa mengalami cuaca paling ekstrem dalam beberapa dekade. Kita harus mengakui bahwa memang dibutuhkan waktu untuk mengembalikan semuanya normal seperti semula," tutut PM Cameron.***Novi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar