Jakarta, infobreakingnews - Kepala Biro Operasional Bareskrim Polri Brigjen Wilmar Marpaung mengakui jika dirinya menjadi korban penipuan dan penggelapan Kombes Conny Tri Restyoko yang merupakan juniornya sendiri.
"Saya percaya sama dia karena dia itu (saat itu) sama seperti saya sesama Kombes, sama anggota Polri, sama-sama lulusan Akpol. Tak mungkin lah masa (mau menipu) begini. Tapi memang kurang ajar dia. Ternyata duit, gak ada lawan, gak ada kawan," kata Wilmar saat ditemui di halaman Bareskrim , Jumat (7/2).
Menurut Wilmar peristiwa penipuan dan penggelapan itu terjadi sekitar 2 tahun lalu saat dia masih berpangkat Kombes.
"Awalnya saya dapat info, waktu saya jadi Kabid TNCC, jika Conny membuka investasi di bidang pengurusan BPKB dan STNK di Manado, Sulawesi Utara. Saya tertarik dan saya panggil dia," kata Wilmar.
Di depan Wilmar, Conny mengatakan jika bisnis yang dilakukannya di Manado itu karena dia punya kenalan di Astra cabang Manado yang dikenalnya saat dia menjabat Direktur Narkoba Polda Sulut.
"Janji dia bisnis ini menghasilkan fee 10 persen per bulan dan kepada yang mau menanamkan uangnya dia beri 5 sampai 7 persen per bulan. Karena lebih tinggi dari bunga bank, saya tertarik, dan menanamkan uang saya," ujar Brigjen Wilmar.
Pertama, lulusan Akpol 82 ini menanamkan uangnya sebesar Rp 700 juta dan kemudian Rp 200 juta. Di bulan pertama itu dia mengantongi keuntungan Rp 42 juta.
"Wah saya pikir enak juga. Ternyata Rp 42 juta itu adalah uang saya yang pernah Conny kembalikan. Sisanya tak kembali lagi sampai sekarang. Alasan Conny, dia juga ditipu rekannya di Manado. Saya tentu tak mau tahu karena saya bisnis sama dia," tambah Wilmar.
Bukti yang dimiliki Wilmar adalah kuitansi dan perjanjian di atas materai. Tapi darimana Anda punya uang ratusan juta itu? Wilmar menjawab,"Itu uang ibu saya Rp 600 juta, adik saya Rp 200 juta, dan uang saya Rp 100 juta. Demi Tuhan saya tidak bohong. Kini saya terpaksa mengangsur ke ibu dan adik saya itu."
Wilmar juga membenarkan jika Conny, lulusan Akpol 86, berpenampilan wah dan terkadang menumpang Jeep Rubicoon.
"Banyak yang kena tipu dia, ada yang PNS Polri, purnawirawan Polri, ibu Bhayangkari, dan sesama polisi. Kurang ajar dia. Saya juga tidak tahu mengapa dia tidak ditahan dan akhirnya menghilang begini, tanya penyidiknya," bebernya dan menambahkan jika Conny juga bermasalah dengan istrinya.
"Teman-teman saya memang tak ada yang melapor resmi nanti malah takut dicurigai uang itu dari mana. Tapi saya tak takut, kita ini korban. Mengapa korban harus takut," ujar Wilmar.
Conny yang berdinas di Biro Analis Bareskrim yang telah dijerat sebagai tersangka sebagaimana diatur di dalam Pasal 378 dan 372 KUHP itu kini desersi dan menghilang dari dinas. Modus Conny adalah mengiming-imingi korbannya untuk berinvestasi dengan bunga tinggi. Tapi setelah korbannya berinvestasi, ternyata bohong.***BS/Mil.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !