Magelang, infobreakingnews - Bencana debu Kelud semakin meluas dan terbang ke mana-mana. Candi Borobudur yang berada di Magelang Jawa Tengah terkena imbasnya. Obyek wisata terkenal itu ditutup. Stupa-stupa diselimuti plastik.
Hujan abu terjadi sejak pagi, Jumat (14/2/2014). Terlihat pekat awalnya, kemudian menjelang siang kian tipis. Untuk mengantisipasi kerusakan struktur candi, pengelola Borobudur memasang terpal terhadap 72 stupa teras dan satu stupa induk.
"Tingkat keasaman abu vulkanik tinggi," kata Kepala Balai Konservasi Peninggalan Candi Borobudur Marsis Sutopo.
Terpal tersebut sudah dipersiapkan sejak lama. Terutama saat terjadinya erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010 lalu.
"Status siaga bencana untuk Candi Borobudur, Mendut, dan Pawon," jelas Marsis.
Berdasarkan pemeriksaan, ketebalan abu sekitar 3 milimeter. Sekitar pukul 10.30 WIB, tidak terlihat lagi hujan abu. Borobudur memutih karena tertutup abu.
Hujan abu dari Gunung Kelud tidak hanya berimbas ke Jawa Tengah bagian Selatan tapi juga sudah merambat ke Utara hingga kota Semarang. Rumah-rumah warga mulai diselimuti abu.
Dari wilayah Temanggung, hujan abu sudah terlihat sejak pagi. Salah satu warg Temanggung, Kumalasari mengatakan halaman rumahnya sudah didominasi warna abu-abu dari debu vulkanik tersebut.
"Iya di depan rumah ada abunya," kata Kumalasari saat dihubungi infobreakingnews.com, Jumat (14/2/2014).
Hal senada diungkapkan warga Ambarawa, kabupaten Semarang, Ellyfa. Hujan abu sudah terlihat di sekitar rumahnya dan warga juga beraktifitas menggunakan masker.
"Di depan rumah sedang ada lelayu. Yang berkumpul di sini pakai masker semua," ujarnya.
Di Salatiga, abu vulkanik juga sempat menutup sejumlah ruas jalan di Salatiga. Masyarakat juga beraktifitas menggunakan masker. "Sejak dini hari tadi, bahkan jarak pandang hanya 3-4 meter," tandas Yulianto, warga Salatiga.
Sementara itu di Semarang, di wilayah Banyumanik, sekita pukul 08.00 rintikan abu mulai terlihat. Meskipun tidak tebal, bekas abu bisa terlihat diatas beberapa benda seperti jok motor.
"Ibarat hujan, ini gerimis. Sudah terlihat titik-titik abunya. Belum tebal," kata salah satu warga Banyumanik, Andik.
Efek abu vulkanik berimbas di sejumlah wilayah di Jawa Tengah seperti Yogyakarta, Solo, Purbalingga, Sragen, bahkan mulai merambah hingga kota Semarang.
"Ini sudah mulai ada abu. Saya lihat, dan ini di kap mobil di depan rumah sudah jelas," kata warga Pedurungan Semarang, Anggrek.***Rachmadi Wibisono.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar