Jakarta, Infobreakingnews - Bisnis perparkiran dirasakan tumbuh pesat dikawasan kota besar apalagi seperti Ibukota DKI Jakarta, seiring semakin besarnya pertumbuhan kedaraan yang terus meningkat.
Karena bisnis perpakiran semakin pesat maka tidak sedikit areal tertentu dikawasan yang semestinya bebas parkir kini menjadi semakin dipenuhi parkiran kendaraan karena memberikan omset keuntungan yang sangat fantastis.
Dengan menjamurnya sekarang ini lahan parkir di berbagai tempat di kelola pihak swasta agar pemilik tempat tidak pusing memikirkan pengunjung. Apalagi sebagian besar management parkir menaikan tarif pada jam tertentu, sehingga meraup keuntungan yang sangat besar dan keuntungan itu nyaris tidak pernah masuk menajadi pendapatan kas daerah karena dikelolah secara illegal dan ijin fiktip.
Sejumlah pengusaha parkir seenaknya saja menaikkan tarifnya yang dirasakan sangatlah merugikan masyarakat umum. Apalagi tempat yang dikunjungi adalah tempat-tempat sosial/ kesehatan.
Hasil pantauan dilapangan ditemukan bisnis ilegal perparkiran diareal RS.Persabahatan, Rawamangun Jakarta Timur, dimana pengelolah Parkir RS.Persahabatan yang dikelolah oleh Nuansa Parkir, memberlakukan beban yang sangat tidak wajar kepada pemilik kenderaan roda dua maupun roda empar
Sangatlah tidak wajar kalau ke tempat ini juga adanya beban-beban yang dikenakan untuk kenaikan parkir pada masyarakat yang datang ke balai pengobatan ini apalagi ternyata tempat ini adalah merupakan koridor BUMN.
Pihak terkait sangat diharapkan untuk segera melakukan pemanggilan terhadap oknum RS Persabahatan yang bekerja sama dengan pengelolah parkir swasta seperti Nuansa Parkir karena teridikasi memberikan upeti dan penyimpangan yang bisa melibatkan pimpinan/staf-staf di RSUP Persahabatan itu sendiri. Oleh karena melakukan kerja sama tanpa sepengetahuan pihak yang berkompeten.
Apalagi setelah dilakukan investigasi , didapati keterangan dari sumber yang tak bersedia disebutkan namanya bahwasanya, pihak pemenang tender parkir di RSUP Persahabatan pernah memberikan cinderamata berupa HP Black Berry kepada tiap-tiap staf/pimpinan di RSUP Persahabatan untuk memuluskan langkahnya mendapatkan tender lahan parkir di rumah sakit tersebut.
Padahal langkah-langkah seperti ini harusnya sudah dibersihkan dari era kepemimpinan Gubernur Joko Widodo dan Ahok yang sangat anti KKN dan management illlegal apalagi pejabat-pejabat kotor di instansi pemerintah karena rumah sakit adalah Panti/tempat yang menampung masyarakat-masyarakat susah yang diterpa penyakit butuh penyembuhan dan pengobatan sangatlah tidak layak juga jadi korban-korban para pejabat-pejabat kotor, yang dikenakan kenaikan tarif parkir yang didapat pengelola swasta dengan cara tender yang kotor.***Reyhan Sitorus/Mil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar