Wales, infobreakingnews - Menurut legenda, konon, seorang pendeta wanita bernama Meredid gagal menjalankan tugasnya sebagai penjaga sumur ajaib sehingga air sumur itu meluap dan menenggelamkan sebuah daerah subur di Wales, Inggris Raya bernama Cantre’r Gwaelod.
![]() |
(sumber: dailymail.co.uk) |
Namun, akibat badai yang menerjang bagian barat Wales beberapa waktu yang lalu, daerah yang dijuluki "Kota yang Hilang" tersebut tiba-tiba muncul kembali. Ratusan akar pohon berusia sekitar 5 ribu tahun pun terlihat memenuhi sebuah pantai di Desa Borth, Kota Ceredigion, Wales.
Selama ini, sudah banyak arkeolog Wales yang mengetahui keberadaan hutan berusia 5.000 tahun itu, karena karena setiap kali air laut surut, pangkal-pangkal pohon kuno itu akan terlihat.
"Area di sekitar Desa Borth adalah area yang akan mengalami kerusakan cukup parah jika badai datang menerjang. Tetapi, setelah badai biasanya akan ada sesuatu yang ditemukan, terutama saat lahan gambut tersapu badai," jelas Deanna seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (21/2/2014).
"Area ini memang secara rutin dipantau. Untuk itulah kami datang ke sini untuk melihat apakah ada sesuatu hal baru yang muncul," tambah Deanna yang merupakan seorang arkeolog kelautan itu.
Namun, hujan deras dan terjangan ombak besar akibat badai mengungkap sebuah lokasi hutan baru. Ratusan pangkal pohon ek dan pinus ditemukan oleh Deanna Groom dan Ross Cook dari Wales Royal Commission on the Ancient and Historical Monuments -- sebuah organisasi bentukan kerajaan Britania Raya yang secara khusus menangani monumen-monumen bersejarah dan kuno di Desa Ynyslas, beberapa kilometer di sebelah utara Desa Borth.
Saat ditemukan, pangkal-pangkal pohon itu masih dalam kondisi baik. Hal tersebut kabarnya disebabkan oleh adanya kandungan alkaline yang tinggi serta rendahnya kandungan oksigen di lahan gambut yang menutupi pangkal-pangkal pohon kuno tersebut, sehingga mikroorganisme penghancur tidak dapat bertahan lama.
Selain menemukan ratusan pohon yang berusia ribuan tahun, para arkeolog juga menemukan jalan setapak yang terbuat dari ranting dan batang pohon. Mereka meyakini jalan setapak itu digunakan oleh orang-orang pada zaman tersebut untuk menyebrangi tanah-tanah basah di wilayah itu.
Saat ini para arkeolog akan melakukan penelitian lebih lanjut terhadap jalan setapak itu, guna mengetahui kapan ia terbentuk.
Lebih lanjut, pada Januari 2014, fosil Ichthyosaurus yang merupakan sejenis lumba-lumba yang hidup pada akhir Zaman Jurassic di Eropa juga ditemukan di wilayah Dorset, Inggris setelah sebuah tebing runtuh akibat badai. ***Nadya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar