Megawati bersama Presiden Korsel Moon |
Seoul, Info Breaking News - Presiden dan warga Korea Selatan meminta agar Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri, bersedia menjadi utusan khusus atau special envoy dalam reunifikasi dengan Korea Utara. Walau menyambut positif, Megawati takkan bergerak sebelum melapor kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Semua permintaan ini tentu bertujuan baik, tetapi saya pulang dulu ke tanah air dan melapor kepada Bapak Presiden Joko Widodo," kata Megawati dalam keterangannya dari Korsel, Rabu (31/5).
Untuk diketahui, permintaan kepada Megawati itu disampaikan setidaknya saat bertemu Presiden Moon Jae-in. Setelahnya, dia ketemu dengan media massa Korsel, lalu pemerintahan otonomi Jeju. Permintaan sama kembali muncul. Diakui Mega, saat bertemu Presiden Moon, dia meminta agar diberi waktu untuk berpikir sekaligus bicara kepada Presiden Jokowi.
"Selain atas nama pribadi, tugas special envoy ini tentu atas nama Indonesia. Itu kenapa saya harus berpikir sekaligus merenung tentang cara yang akan saya tempuh," ujar Megawati.
Selain berbicara isu politik dan keamanan, Megawati dan Moon Jae-in juga berbicara peluang ekonomi, budaya termasuk pendidikan. Salah seorang diplomat Indonesia yang tidak bersedia dikutip namanya namun hadir dalam pertemuan di Istana Presiden Moon mengungkapkan, langkah Moon megundang tokoh Indonesia di luar pakem kebiasaan Korea Selatan.
"Korea Selatan umumnya mengutamakan Jepang, Amerika Serikat, dan Australia. Namun kehadiran Ibu Mega serta keterlibatannya dalam upaya reunifikasi ditambah utusan khusus Presiden Moon telah menemui Presiden Joko Widodo di Jakarta, saya berkeyakinan Korea Selatan mulai berkeinginan untuk membentuk aliansi baru," ujar diplomat yang telah berkarir selama 25 tahun terakhir.*** Candra Wibawanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar