Headlines News :
Home » » Bela Prabowo, Sandiaga Uno: Bapak Tidak Minta Mahar tapi Politik Itu Memang Berbiaya

Bela Prabowo, Sandiaga Uno: Bapak Tidak Minta Mahar tapi Politik Itu Memang Berbiaya

Written By Infobreakingnews on Jumat, 12 Januari 2018 | 14.54


Jakarta, Infobreakingnews - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak pernah sekalipun meminta mahar kepada calon kepala daerah yang diusung partainya.

Hal tersebut dapat dibuktikan saat Gerindra pada Pilkada DKI tahun 2012 lalu turut mengusung pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama  maupun saat mengusung Anies Baswedan-Sandiaga pada Pilkada DKI 2017.

"Enggak ada (mahar), enggak ada sama sekali. Pak Prabowo sangat profesional. Itu sudah dibuktikan waktu mencalonkan Pak Jokowi dan Pak Ahok, waktu saya dan Mas Anies juga sama," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (12/1/2018).

Namun, Sandiaga menyebutkan, setiap kontestasi politik pasti memiliki biaya. Kader Gerindra itu pun menyebutkan, dana yang dihabiskan untuk Pilkada DKI 2017 misalnya lebih dari Rp 100 miliar.

"Memang kalau politik itu berbiaya. Kemarin kami menghabiskan lebih dari Rp 100 miliar. Jadi, itu yang diinginkan sebetulnya oleh Gerindra. Jangan sampai nanti kami sudah mencalonkan, enggak memiliki pendanaan," katanya.

Sebelum diusung pada Pilkada DKI 2017, Sandiaga mengungkapkan dirinya sempat meyakinkan Prabowo bahwa ia memiliki ongkos politik. Karena itu, Prabowo yakin mengusung dirinya dan Anies.

"Saya waktu itu bisa meyakinkan Pak Prabowo dan itu semua (dana) kami laporkan secara transparan, diaudit, dilaporkan ke KPK juga," ucap Sandiaga.

Menurut Sandiaga, proses tersebut juga dirasakan bakal calon gubernur Jawa Tengah Sudirman Said dan bakal calon gubernur Jawa Barat Mayjen (Purn) Sudrajat yang diusung Gerindra pada Pilkada 2018.

La Nyalla Mattalitti, yang juga seorang kader Gerindra, mendapatkan surat mandat dari Prabowo pada 11 Desember 2017. Surat mandat tersebut berlaku 10 hari dan berakhir pada 20 Desember 2017.

Dalam surat nomor 12-0036/B/DPP-GERINDRA/Pilkada/2017 itu dijelaskan bahwa nama La Nyalla sebagai calon gubernur Jawa Timur sedang diproses DPP Partai Gerindra.

Selain diminta mencari mitra koalisi, La Nyalla juga diminta oleh Prabowo untuk menyiapkan kelengkapan pemenangan, yang salah satunya adalah uang sebesar Rp 40 miliar. Uang itu digunakan untuk saksi dalam Pilkada Jawa Timur.

Permintaan tersebut diajukan saat La Nyalla melangsungkan pertemuan dengan Prabowo di Hambalang, Bogor (10/12/2017), bertepatan dengan Gerindra mengumumkan Sudrajat sebagai calon gubernur Jawa Barat.

"Saya dimintai uang Rp 40 miliar. Uang saksi disuruh serahkan tanggal 20 Desember 2017, kalau tidak bisa saya tidak akan direkomendasi," ujar La Nyalla, Kamis (11/1/2018).

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menilai wajar jika La Nyalla diminta uang Rp 40 miliar oleh Prabowo untuk maju dalam Pilgub Jawa Timur. Menurut Arief, uang itu memang dibutuhkan untuk keperluan membayar saksi di tempat pemungutan suara (TPS). ***Raymond Sinaga


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved