Viorica Dancila, Perdana Menteri wanita pertama sepanjang sejarah Rumania |
Bukares, Infobreakingnews - Viorica
Dancila berhasil mencatatkan dirinya sebagai Perdana Menteri Rumania wanita
yang pertama sepanjang sejarah.
Ia ditunjuk menjadi perdana
menteri dan kepala pemerintahan ketiga dalam setahun.
Presiden
Rumania Klaus Iohannis menunjuk anggota Parlemen Eropa itu sebagai perdana
menteri terpilih. Ia juga menginginkan agar pengangkatan Dancila disetujui
dengan cepat oleh parlemen dalam pemungutan suara pada akhir bulan, dengan
sebuah pemerintahan baru yang berlaku pada tanggal 1 Februari.
Keputusan
Iohannis tersebut dibuat menyusul pengunduran diri Mihai Tudose. Dancila akan
dinilai oleh parlemen dan investor, apakah dia bisa menghambat atau justru
memfasilitasi perjuangan negara-negara Uni Eropa untuk memberantas korupsi
tingkat tinggi.
Sebelumnya
sudah diperkirakan bahwa Iohannis dapat memveto pilihan Partai Sosial Demokrat
(Social Democrats/PSD) tentang calon yang menggantikan Tudose, yang mundur
karena kekalahannya bersama pemimpin partai berkuasa Liviu Dragnea.
Dragnea adalah salah satu
dari sejumlah anggota koalisi paling berkuasa yang diadili atas tuduhan
korupsi, sementara Iohannis menjadi kritikus PSD paling vokal yang kerap
menyinggung masalah korupsi.
Meski demikian, Dragnea
membantah telah melakukan kesalahan.
"Bagi saya sangat
jelas bahwa PSD memiliki suara mayoritas, jadi saya menimbang semua argumen dan
memutuskan untuk memberi kesempatan sekali lagi kepada mereka," kata
Iohannis kepada wartawan setelah mengadakan konsultasi dengan semua partai
politik, dilansir The Independent, Minggu
(21/1/2018).
Iohannis juga mendesak PSD
untuk mulai merealisasikan janji kampanyenya demi rakyat Rumania.
Sejumlah komentator menilai
pengangkatan Dancila memungkinkan Dragnea memiliki lebih banyak kekuatan dan
berpotensi memunculkan kejahatan terorganisir atau penyalahgunaan jabatan yang
dapat menghambat dorongan Uni Eropa dalam melawan kebobrokan.
"Perdana menteri
Rumania sebenarnya adalah Liviu Dragnea. Dancila hanyalah wakilnya," kata
komentator politik independen, Cristian Patrasconiu.
"Ini bisa menghambat
dorongan Uni Eropa untuk melawan kebobrokan," pungkasnya.
Gejolak
politik yang kerap terjadi di Rumania akhirnya mendesak Perdana Menteri Sorin
Grindeanu untuk meletakkan jabatannya.
Desakan
tersebut muncul usai penyokong utamanya Partai Sosial Demokratik (PSD) menarik
dukungan.
PSD menyebut mereka tidak
bisa mendukung Grindeanu lagi, sebab ia dinilai gagal menghormati dan
melaksanakan program partai.
Meski begitu, Grindeanu
mengaku dirinya tidak terganggu akan desakan tersebut. Ia menyatakan tidak akan
menanggalkan jabatan perdana menteri.
PM mengaku telah melakukan
kajian, hasilnya, para anggota kabinet alias menteri-menteri Rumaniagagal
untuk memenuhi target dan langkah-langkah program sebelum batas waktu yang
dicanangkan pada 2018 mendatang.
"Saya mencoba untuk
mengerti kenapa, tetapi ada pihak yang marah, yang mencoba untuk menyingkirkan
pemerintahan yang bahkan belum genap enam bulan ini," sebut Grindeanu
seperti dikutip dari Deutsche Welle, Kamis
(15/6/2017).
"Saya tidak menemukan
jawaban di luar tu, ada satu orang yang ingin memegang semua kuasa,"
sambungnya.
Grindeanu menegaskan, cuma
ada satu cara untuk melengserkannya, yakni jika Presiden Klaus Iohannis
menggelar konsultasi parlemen dan menunjuk nama baru.
Penolakan Grindeanu mundur mengundang
reaksi dari Pemimpin PSD Liviu Dragnea yang kemudian mengancam bahwa para anggota
kabinet akan mundur.
PSD pun mengaku sudah
menyiapkan pengganti Presiden Iohannis dan akan diumumkan dalam waktu
dekat.
"Seorang Perdana
Menteri sah menjabat hanya jika ada dukungan dari partai yang memilihnya,"
tegas Dragnea.
Rumania dalam pertengahan
tahun ini menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Uni Eropa.
Pertumbuhannya, mencapai 5,7 persen. Sayangnya, fakta tersebut tidak menolong
predikat Rumania sebagai negara kedua termiskin di Uni Eropa.
Demi
mendongkrak ekonomi, Rumania mencari investor asing yang mau menanamkan
investasi di berbagai sektor seperti kesehatan dan infrastruktur transportasi.
Kegagalan pemerintahan
Grindeanu dalam mendatangkan para investor menjadi momok yang kemudian memacu
timbulnya krisis di Rumania. ***Nadya
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !