Timika, Infobreakingnews - Kepala Dinas Kesehatan Papua,
Aloysius Gyai menyatakan saat ini warga Papua tengah dihabisi oleh lima faktor.
Oleh karena itu, ia mendesak langkah-langkah nyata dilakukan guna mencegah kian
tergerusnya populasi warga asli Tanah Papua.
"Yang
pertama itu akibat kekerasan selama DOM (daerah operasi militer) dulu dan
kekerasan politik pilkada sekarang, " kata Alysius saat ditemui di RSUD
Timika, Kamis (26/1/2018).
Ia menjelaskan, represi tentara pada masa lalu dan
konflik-konflik yang kerap mencuat karena Pilkada menjadi salah satu faktor
banyaknya warga Papua yang terbunuh.
Selain itu,
kata Aloysius, adalah penyakit-penyakit endemik di Papua seperti malaria, HIV/AIDS,
campak, kekurangan gizi, dan penyakit-penyakit lain. Penyakit-penyakit tersebut
berpotensi mewabah dan menimbulkan banyak kematian dalam jumlah besar, seperti
halnya yang terjadi di Kabupaten Asmat belakangan ini.
Konsumsi minuman keras (miras) yang tak terkendali, kata
Aloysius, juga jadi pengurang populasi warga Papua. Sejumlah daerah saat ini
telah menerapkan perda antimiras, tapi menurut Aloysius, perlu regulasi yang
lebih ketat lagi.
Selanjutnya,
kata Aloysius, adalah kesadaran kesehatan warga Papua.
"Orang Papua kalau
belum muntah darah atau pingsan belum dibawa ke dokter," tuturnya.
Faktor
geografi dan topologi juga disebut turut membuat kebutuhan kesehatan warga
Papua sukar dipenuhi sehingga kadangkala berujung kematian.
Terkait
faktor-faktor dan keadaan itu, Kadinkes Papua mendesak dilakukannya
inovasi-inovasi untuk menangani kondisi riil di lapangan. Hal itu, kata dia,
sangat bergantung pada kepemimpinan di Papua. ***Firman Sahetapy
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !