Headlines News :
Home » » Bahas Penembakan Massal, Trump Salahkan Game dan Film

Bahas Penembakan Massal, Trump Salahkan Game dan Film

Written By Infobreakingnews on Jumat, 23 Februari 2018 | 14.49

                                                                                                                                  Sumber: Getty Images/Pool/O. Douliery

Washington DC, Infobreakingnews – Presiden Amerika Serikat Donald Trump baru-baru ini mengungkapkan bahwa film maupun game bertema kekerasan dinilai menjadi salah satu penyebab maraknya aksi penembakan massal yang terjadi di AS.

"Kita harus melakukan sesuatu tentang apa yang mereka lihat dan bagaimana mereka melihatnya dan juga, game," kata Trump dalam diskusi tentang keamanan sekolah di Gedung Putih.

"Saya semakin sering mendengar tingkat kekerasan di game mengubah pemikiran generasi muda."

Menurut laporan Polygon, Trump bukanlah satu-satunya politikus yang membawa argumentasi lama soal game dan film setelah terjadi penembakan massal di SMA Marjory Stoneman Douglas di Florida, AS. Dalam kejadian tersebut, ada 14 murid dan 3 staf yang tewas.

Dua hari setelah tragedi tersebut, Gubernur Kentucky, Matt Bevin telah diwawancarai beberapa kali. Dalam wawancara tersebut, dia menyebutkan bahwa game yang penuh kekerasan merupakan salah satu alasan terjadinya penembakan. 

"Ada game yang memang ditujukan untuk pemain dewasa, tapi anak-anak juga memainkannya dan semua orang tahu itu dan tidak ada yang bisa mencegah anak-anak memainkan game itu, yang memuji tindakan pembunuhan," kata Bevin dalam sebuah wawancara dengan radio. 

Meski begitu, banyak generasi muda telah membantah argumen ini setiap kali ia digunakan. Korban yang selamat dalam penembakan Stoneman Douglas mulai aktif sebagai aktivis dengan tujuan mendorong peraturan kepemiliki senjata api yang lebih ketat. 

Menanggapi komentar Trump, seorang murid di Stoneman Douglas dalam wawancaranya bersama CNN mengaku kecewa atas perkataan Trump

"Itu adalah alasan yang menyedihkan dari presiden," kata Chris Grady, remaja berumur 19 tahun.

"Saya juga bermain game -- seperti Call of Duty dan game-game first-person shooter lain -- dan saya tidak akan pernah ingin membunuh teman-teman saya. Jadi, itu, itu alasan konyol," tegasnya. ***Novie Kusdarman

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved