Hualien, Taiwan, Info Breaking News - Gempa besar berkekuatan 6,4 skala richter, Selasa (6/2) tepat sebelum tengah malam mengguncang Taiwan. Serangkaian gempa susulan termasuk guncangan sebesar 5,7 skala richter dilaporkan kembali guncang Taiwan Rabu, (7/2)
Gempa susulan itu dikabarkan masih terasa hingga Kamis (8/2) pagi hingga menghambat tim SAR melakukan proses evakuasi dan pencarian korban selamat. Sejauh ini, otoritas mencatat 10 orang tewas, 265 orang luka-luka, dan 58 lainnya masih hilang akibat gempa yang berpusat di kota turis Hualien itu.
Lebih dari 200-an gempa susulan terjadi, termasuk 5,7 yang mengguncang pada Rabu (7/2) malam. Serta beberapa gempa yang lebih kecil, Kamis (8/2). Pemerintah Taiwan memperkirakan gempa susulan hingga berkekuatan 5.0 akan mengguncang pulau itu dalam dua pekan mendatang.
Sebagian besar orang hilang diyakini terjebak dalam bangunan-bangunan bertingkat 12 lantai yang roboh dan atau miring hingga 45 derajat.
Lembaga Survei Geologi AS (USGS) mengatakan pusat gempa terletak 22 kilometer timur laut Hualien dengan kedalaman sangat dangkal yakni 1 kilometer.
Dilansir Reuters, kota Hualien merupakan rumah bagi sekitar 100 ribu penduduk. Sebagian gedung dan bangunan, termasuk salah satu rumah sakit, ambruk akibat gempa.
Pemerintah daerah melaporkan enam gedung, tiga hotel, sebuah restoran, dua bangunan pemukiman ambruk atau hancur, sementara sebuah rumah sakit militer miring.
Sejumlah jalanan di kota retak. Jembatan Hualien yang menghubungkan Kota Hualien dengan jalan raya di pesisir pantai rusak parah.
Pemerintah daerah mengumumkan sekolah-sekolah dan kantor diliburkan.
Menanggapi ini, Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, melalui kantornya telah memerintahkan kabinet pemerintahan mengaktifkan mekanisme bencana dan pemulihan secepat mungkin.
Taiwan, wilayah yang dianggap China sebagai pembangkang karena ingin memerdekakan diri, terletak di dekat persimpangan dua lempeng tektonik sehingga rentan terhadap gempa bumi.
Sebanyak 100 orang juga dilaporkan tewas saat gempa menerjang taiwan bagian selatan pada 2016 lalu.
Gempa terburuk menimpa Taiwan pada 1999 lalu di mana guncangan sekuat 7,6 skala richter menewaskan lebih dari 2.000 orang.
Seorang warga lainnya, Chen Chih-wei (80) mengatakan saat gempa terjadi, dia sedang tidur di apartemennya yang berada di lantai atas gedung.
"Tempat tidurku jadi vertikal, saya tertidur dan tiba-tiba berdiri," ucapnya
Dia berhasil menyelamatkan diri dengan berjalan menuju balkon untuk menanti pertolongan. Presiden Taiwan Tsai Ing-wen berkunjung ke lokasi gempa pada Rabu (7/2/2018) pagi waktu setempat.
*** Meylin Hwa
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !