Headlines News :
Home » , » Tantangan Makin Berat, BI Butuh Gubernur yang Paham Kebijakan Moneter

Tantangan Makin Berat, BI Butuh Gubernur yang Paham Kebijakan Moneter

Written By Infobreakingnews on Selasa, 13 Februari 2018 | 14.32


Jakarta, Infobreakingnews – Presiden Joko Widodo diminta untuk segera mengajukan maksimal tiga nama untuk mengisi posisi Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo yang akan masa jabatannya akan berakhir 24 Mei nanti.

Sejauh ini, setidaknya terdapat empat nama, termasuk nama Gubernur BI saat ini yang sedang dipertimbangkan Presiden. Mereka Menteri Bappenas Bambang Brodjonegoro, mantan Menteri Keuangan Chatib Basri, dan Deputi Gubernur BI yang masa jabatannya akan habis pada April 2018, Perry Warjiyo.

Sejumlah pihak mengatakan tantangan bank sentral di masa depan akan berbeda karena terjadi perubahan di lingkungan domestik dan internasional. Seperti peralihan pengawasan perbankan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ataupun perubahan kebijakan suku bunga di luar negeri yang cenderung meningkat.


Kepala ekonom BCA David Sumual menilai keempat nama tersebut sama-sama kompeten. Beliau mengungkapkan Gubernur BI yang dipilih harus memiliki integritas dan internal governance yang baik. Selain itu, bersikap profesional dan prudent dalam manajemen moneter dan makro.

"Juga yang penting bisa menjaga kepercayaan pasar, stabilitas moneter, serta menjaga tingkat inflasi dan nilai tukar tetap stabil," jelasnya.

Pada 2018, ekonom Indef Bhima Yudhistira berpendapat tantangan menjaga stabilitas rupiah dan inflasi semakin berat. Ketidakpastian kebijakan Fed rate di bawah Jerome Powell, instabilitas geopolitik di Timur Tengah, reformasi kebijakan pajak AS, era inflasi tinggi, dan proteksionisme AS akan memengaruhi pergerakan nilai tukar.

"Inflasi pangan dan naiknya harga minyak mentah dan batu bara yang menekan administered price juga perlu dijinakkan. Tugas Gubernur BI ke depannya makin berat," pungkasnya.

Dengan makin beratnya tantangan yang dihadapi, Direktur CORE Mohammad Faisal berpendapat perlu ada penyegaran di posisi Gubernur BI.

Kepala Departemen Ekonomi CSIS Yose Rizal Damuri juga melontarkan hal yang sama. Dirinya menilai posisi Gubernur BI akan lebih baik diisi dengan yang mempunyai latar belakang kebijakan moneter. ***Radinal
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved