Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS), Ravik Karsidi menyerahkan penghargaan kepada Wapres Jusuf Kalla atas jasanya di bidang kemanusiaan |
Solo, Infobreakingnews – Atas jasanya
dalam bidang kemanusiaan, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mendapat penghargaan
UNS Award dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah.
Penghargaan tertinggi UNS
Award, Parasamya Anugraha Dharma Krida Baraya diserahkan kepada JK dalam
sidang senat terbuka Dies Natalis ke-42 UNS di Auditorium UNS, Senin
(13/3/2018).
Penghargaan tersebut
diserahkan secara langsung oleh Rektor UNS Ravik Karsidi. Prosesi penyerahan
tersebut turut dihadiri juga oleh sejumlah menteri Kabinet Kerja. Di antaranya
Menristek Dikti, M Nasir dan Menkominfo, Rudiantara.
Mengenai alasan pemberian penghargaan kepada JK, Ravik
dalam pidatonya menjelaskan bahwa Jusuf Kalla adalah sosok yang sangat berjasa
dalam bidang kemanusiaan dan sosial.
"Di antaranya, ketokohan beliau dalam upaya perdamaian
dan ketokohan serta kepeloporan beliau dalam organisasi Palang Merah Indonesia,
baik di dalam negeri maupun di luar," kata dia di hadapan para tamu
undangan yang memadati Auditorium UNS.
Dia menambahkan JK juga memiliki
kemampuan dalam menciptakan ruang perdamaian dalam beberapa wilayah konflik di
dalam dan luar negeri tidak diragukan lagi. Selain itu, Ravik menilai JK adalah
sosok yang selalu mengambil posisi mengalah dan selalu mengedepankan cara memahami duduk perkara dan pemicu konflik itu
sendiri.
"Beliau selalu
mengatasi konflik dengan cara melalui dialog dan kedua, melalui senyum beliau
yang indah. Bagi beliau, senyum adalah lebih baik dibanding pilihan berperang. Beliau
merupakan antiperang. Oleh sebab itulah yang menyebabkan beliau menjadi tokoh
teladan," ungkap Ravik.
Di lain pihak, Jusuf Kalla mengucapkan
banyak terima kasih kepada pihak universitas atas penghargaan yang ia terima.
Menurutnya, bekerja di
bidang kemanusiaan bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga amanah sebagai
manusia untuk mendamaikan sesama manusia.
"Mendamaikan sesama
manusia juga amal ibadah dalam agama. Tentu karena modal pokok untuk memberikan
kedamaian menyelesaikan persoalan kebangsaan, keagamaan adalah kewajiban kita
semua dan amal ibadah kita semua," jelasnya. ***Budianto
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !