CEO Cambridge Analytica Alexander Nix |
Dalam rekaman yang tersebar, Nix mengaku kerap bertemu Trump. Ia juga membanggakan peran perusahaannya untuk Trump dalam meraih kemenangan di pilpres AS.
Cambridge Analytica (CA) dilaporkan terlibat dalam skandal besar kebocoran data puluhan juta pengguna Facebook.
Perusahaan yang pernah bekerja dengan tim kampanye Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, itu dituding menggunakan jutaan data untuk membuat sebuah program perangkat luak yang hebat, sehingga bisa memprediksi dan memengaruhi pemilihan suara.
Cambridge Analytica memiliki keterkaitan dengan dengan mantan kepala penasihat Trump Steve Bannon dan manajer kampanye Trump 2020, Brad Parscale.
Sementara, miliarder pengelola investasi global (hedge fund) sekaligus pendukung Donald Trump, Robert Mercer adalah pemiliknya.
Posisi Nix dinonaktifkan sementara sampai penyelidikan independen selesai dilakukan, demikian pernyataan dari perusahaan tersebut.
Sementara itu, seorang petugas data utama bernama Alex Tayler juga mengakui bahwa perusahaannya bertanggung jawab atas kinerja Electoral College Trump saat pilpres.
Sejumlah laporan juga menyebut Cambridge Analytica telah mendapatkan keuntungan fantastis yang tidak sepatutnya dengan mengakses data 50 juta pengguna Facebook.
Dilansir dari AFP, Rabu 21 Maret 2018, anggota Kongres AS telah meminta CEO Facebook Mark Zuckerberg, untuk mengambil langkah sesegera mungkin.
Kemarin, tim auditor dari Stroz Friedberg sudah berada di kantor Cambridge Analytica di London untuk melakukan penyelidikan secara menyeluruh.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !