Jakarta,
Infobreakingnews – Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) kini memfokuskan diri dalam memperkuat bukti-bukti
keterlibatan pihak lain dalam kasus dugaan korupsi proyek e-KTP termasuk di
dalamnya adalah keterlibatan para Ketua Fraksi DPR periode 2009-2014 yang
disebut-sebut turut kecipratan aliran dana dari proyek senilai Rp 5,8 triliun
tersebut.
Dalam surat dakwaan terhadap dua pejabat Kemdagri Irman dan Sugiharto
disebutkan proyek pengadaan e-KTP kala itu dikuasai oleh tiga partai besar,
yaitu Golkar, Demokrat dan PDI Perjuangan.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa ketiganya bahkan
ikut menerima aliran dana dari proyek e-KTP. Partai Golkar diperkaya sebesar Rp
150 miliar, Partai Demokrat Rp 150 miliar dan PDIP senilai Rp 80 miliar.
"Jadi penyelidik atau penyidik akan melihat sejauh mana peran
setiap orang bukan sekedar disebut-sebut," kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang,
Kamis (1/3/2018).
Saat bersaksi dalam sidang perkara dugaan korupsi e-KTP dengan terdakwa
mantan Ketua DPR Setya Novanto beberapa waktu lalu mantan Bendahara Umum Partai
Demokrat Nazaruddin juga menyebut seluruh Ketua Fraksi di DPR saat itu menerima
aliran dana dari proyek yang merugikan negara hingga Rp 2,3 triliun tersebut.
Saut mengatakan pihaknya akan terus menggali tiap fakta yang muncul di
persidangan dan akan mempertajamnya dengan bukti-bukti yang kuat. Hal itu termasuk
mengenai kesaksian Nazaruddin mengenai aliran dana kepada para ketua fraksi
ini.
Diketahui, saat proyek e-KTP bergulir Novanto masih menjabat sebagai Ketua
Fraksi Golkar, sementara Ketua Fraksi PDIP saat itu dijabat Puan Maharani, dan
Ketua Fraksi Partai Demokrat dijabat oleh Anas Urbaningrum yang digantikan oleh
Jafar Hapsah.
"Kalau ada fakta-fakta yang bisa kami kembangkan nanti maka hanya
masalah waktu saja. Namun kalau tidak, ya kami harus hati-hati," kata
Saut.
Jafar Hapsah sendiri sudah mengakui menerima fee dari proyek e-KTP
sekira Rp1 miliar. Sementara, Setya Novanto sudah menjadi terdakwa. Namun,
hingga kini KPK belum menjadwalkan pemeriksaan terhadap Puan Maharani. ***Winda
Syarief
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !