Mathius Awoitauw |
Sentul, Info Breaking News – Bupati Jayapura Mathius Awoitauw SE, MSi Kerjasama dengan Kabupaten Jayapura dan Yayasan Transformasi Indonesia Cerdas (Indocer) telah bekerja sama dalam memajukan pendidikan anak-anak Papua.agar tidak ketinggalan dengan saudara yang lain. Menurutnya, lewat Indocer ini Tuhan mengirim 315 guru-guru muda untuk Jayapura. Guru-guru ini bekerja di medan yang berat mendidik anak-anak dan penerimaan masyarakat Jayapura sangat antusias, sehingga sekrang telah terjadi perubahan yang drastis dan luar biasa terutama kemajuan Pendidikan di Kabupaten Jayapura.
“Kebetulan saya ada acara di Jakarta, saya sempatkan berkunjung ke sini ke teman saya (Hauw). Teman saya ini dan Indocer luar biasa sangat peduli dengan kami di Papua. Terdapat 315 guru yang ditempatkan di 20 distrik atau kecamatan. Kita terus berkomunikasi dengan Indocer untuk menemukan pola penting ke depan. Mungkin ini perlu masukan ke pemerintah sehingga bisa merubah mendset dan melalui pendekatan lain seperti dilakukan Indocer ini,” ungkapnya.
Menurut Mathius, kalau di Papua termasuk di Kabupaten Jayapura, ketertinggalan pendidikan terkait masalah budaya. Budaya sosial orang Papua memang tinggi karena memang alam membentuk budaya itu. Di sana dianggap serba muda karena alam disana serba menjanjikan.
“Kalau perlu makan tinggal ambil saja dari hutan. Karena itu orang Papua merasa hidup ini tidak sulit dan mudah dicari. Sehingga untuk berjuang lebih perlu waktu,” katanya Bupati yang sudah menjabat dua periode tersebut melihat penerapan hidup sederhana agak sulit. sambung Mathius., apalagi dengan cara-cara yang biasa tidak gampang. Harus ada kolaborasi seperti guru dari Indocer dan guru lokal untuk mengisi pendidikan masyarakat disana.
“pada saat saya datang berkunjung pada salah satu kepala suku, kepala suku bilang, Pak Bupati guru yang di sini tidak perlu dipindahkan. Karena anak-anak kami sudah pintar-pintar mereka. Saya bilang bagaimana dengan keamanan mereka. Kami jamin,” kata Mathius menirukan ucapan kepala suku.
Demikian juga saat dia mengunjungi salah satu kecamatan sedang melakukan kegiatan. Dia dilaporin bahwa guru-guru dari Indocer juga turut aktif membantu dan mereka sangat berterimakasih dengan keberadaan guru-guru tersebut. “Saya panggil guru itu, tinggal dimana? Di perumahan Pak, soalnya semua warga di sini meminta kami tinggal di rumahnya, biar adil terpaksa di perumahan. Semua sangat baik,” tutur Mathius menggambarkan bagaimana hubungan warga dan guru-guru tersebut.
Setelah masa missionaris sekarang ini sedabg gencarnya pembangunan, dan masalah pendidikan mulai terangkat. Kita memulai malihat kemajuan SDM yang ada di Papua. Maka dari itu setiap usia dini sudah dipersiapkan pendidikan. Karena itu perlu guru yang baik dan trampil mendidik.
“Saya kira ditangan guru baik akan menghasilkan generasi yang luar biasa. Guru-guru ini punya karakter. Yang luar biasa,” pujinya seraya berterimakasih ke Indocer.
Ditamhakan Alpius Toam ST, MT Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura yang turut mendampingi Bupati ke Jakarta. Apa yang dilakukan Indocer memiliki pertalian erat dengan salah satu visi misi dari permerintah Kabupaten Jayapura yakni mewujudkan Jayapura yang cerdas. Namun di sisi lain ia juga tak menampik seputar adanya fakta tantangan pendidikan di Kapubaten Jayapura.
“Pak Bupati ketika dilantik punya mimpi generasi Papua tahun 2015 harus menjadi generasi cerdas,” ujarnya belum lama ini.Dengan hadirnya Indocer sejak 2014 di Papua maka perubahan dalam pendidikan anak-anak khususnya di Kabupaten Jayapura. Sejak 2016 anak-anak dari pedalaman dan pinggiran yang dilayani guru dari Indocer mampu bersaing dengan anak-anak di kota seperti Sentani.
Dinas Pendidikan mengadakan cerdas cermat dan OSN, sekarang malah juara matematikanya ada dari pelosok dari Yapsi. Itu bukti guru-guru disana berhasil mendidik mereka. Karena itu ketika kontrak 2 tahun Indocer selesai, Pemda Jayapura segera membuat SK baru untuk perpanjangan.*** Philipus
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !