Forum Wartawan Maritim yang diketuai oleh Damas Jati |
Jakarta, Infobreakingnews - Peningkatan daya saing industri logistik
nasional sudah menjadi keniscayaan di tengah semakin kompetitifnya biaya
logistik internasional. Dibandingkan dengan negara-negara di Asia seperti
Jepang, Korea, maupun China, ongkos logistik di Indonesia masih tergolong
tinggi. Karena itu, dalam peringkat indeks logistik, Indonesia pun masih berada
di bawah negara-negara tersebut.
Kondisi ini mendorong pemerintahan Presiden Jokowi untuk terus berupaya
menurunkan biaya logistik. Pembangunan infrastruktur besar-besaran dilakukan
pemerintah untuk mendorong penurunan biaya logistik tersebut. Pemerintah juga
membangun sejumlah Pusat Logistik Berikat (PLB) terutama di Kawasan Timur
Indonesia. Selain itu, pemerintah juga turut menerbitkan sejumlah regulasi
untuk mendorong penurunan biaya logistik tersebut.
Pada tataran praktis, PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) atau IPC
sebagai operator pelabuhan milik BUMN juga telah melakukan upaya yang sama.
Salah satunya dalam bentuk pengoperasian Container Freight Station (CFS) di
Pelabuhan Tanjung Priok.
Seperti diketahui, CFS merupakan fasilitas penyimpanan kontainer impor
berstatus less than container load (LCL) yang masih dalam pengawasan
kepabeanan. Keberadaan CFS dimaksudkan untuk memperlancar arus barang dan
pengurusan dokumen pelabuhan. Dengan fasilitas tersebut diharapkan biaya impor
bisa dipangkas hingga 10%.
Mengapresiasi langkah yang dilakukan IPC tersebut, Forum Wartawan Maritim
Indonesia (Forwami) akan menggelar diskusi tentang peran CFS Center dalam
mendorongan penurunan biaya logistik pelabuhan, Rabu (11/4/2018) di Sunter, Jakarta
Utara.
“Kami berharap kegiatan diskusi ini bisa memberikan pemahaman yang lebih
utuh tentang peran CFS Center sehingga terwujud kerja sama yang sinergis di
antara semua pihak dalam menurunkan biaya logistik khususnya di pelabuhan,”
ungkap Ketua Umum Forwami, Damas Jati.
Selain itu, kegiatan tersebut juga dimaksudkan untuk memperoleh gambaran
tentang CFS Center yang merupakan bagian penting perwujudkan visi pembangunan
digital port Pelindo II.
Diskusi yang akan dibuka Direktur Pembinaan Anak Perusahaan Pelindo II/IPC Riri
S Jetta tersebut menghadirkan sejumlah narasumber antara lain Kepala Otoritas
Pelabuhan Tanjung Priok, Arief Toha Tjahjagama, Kepala KPU Bea Cukai Tanjung
Priok, Dwi Teguh, serta General Manager Pelabuhan Tanjung Priok, Mulyadi.
Dari kalangan asosiasi pengguna jasa, Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto, Ketua
Umum ALFI, Yuki Hanafi, dan Ketua Umum Ikatan Eksportir Importir Indonesia,
Amalia.
Bagi Forwami, penyelenggaraan diskusi tersebut merupakan pelaksanaan
program kerja organisasi dalam menyikapi berbagai isu khususnya yang terkait
dengan pelabuhan, pelayaran maupun logistik.
“Mudah-mudahan kegiatan ini bisa secara rutin kami selenggarakan setiap
bulan dengan berbagai topik khususnya di ketiga sektor tersebut,” katanya.
Terakhir Damas berharap berbagai kegiatan dalam diskusi tersebut mendapat
dukungan dari semua pihak terkait. ***Dewi
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !