Pages

Kamis, 12 April 2018

Kembali ke Tanah Air, Kepulangan TKW Parinah Disambut Isak Tangis Ketiga Anaknya



Cilacap, Infobreakingnews – Setelah 18 tahun berpisah dan sempat putus hubungan dengan keluarga, tenaga kerja wanita (TKW) Parinah akhirnya dapat bertemu dengan keluarganya di Indonesia.
Wanita berusia 50 tahun tersebut diantar petugas Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang, Banten ke kediaman anak sulungnya Sunarti (36), Desa Nusawungu RT 04 RW 02, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (12/4/2018) pukul 09.30 WIB.
Kedatangannya tersebut disambut oleh isak tangis ketiga anaknya yang telah lama menunggu kepulangannya. Bahkan sebelum memasuki rumah, kaki Parinah terlebih dulu dibasuh dengan air oleh putra bungsunya, Nurhamdan (29).
Kepada infobreakingnews.com Parinah mengaku bahwa dirinya sudah dari lama ingin pulang untuk bertemu keluarganya. Ia juga mengaku tidak betah tinggal di London.
"Alhamdulillah bisa berkumpul kembali. Saya sudah lama ingin pulang karena tidak tahan di London," katanya.
Ketika ditanya mengenai rencana ke depan, dia mengaku masih belum memikirkannya termasuk kemungkinan kembali menjadi TKW. Akan tetapi sebelum Parinah selesai menjawab pertanyaan wartawan, putra keduanya, Parsin (33) langsung menyela dan melarang ibundanya kembali menjadi TKW.
"Enggak boleh sama anak-anak. Di rumah saja, momong cucu," katanya.
Sama halnya dengan Parinah, putri semata wayangnya, Sunarti juga mengaku senang karena bisa bertemu kembali dengan ibundanya yang berangkat menjadi TKW sebelum dia menikah.
Sunarti mengungkapkan dirinya pernah beberapa kali mengirimkan surat kepada sang ibu saat hendak menikah, namun tak pernah menerima balasan.
Seperti diwartakan, KBRI London bekerja sama dengan Met Police UK dan Met Police Brighton, Sussex, berhasil menyelamatkan TKW asal Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, bernama Parinah yang hilang kontak dengan keluarga selama 18 tahun setelah menerima berita resmi mengenai WNI bermasalah itu pada tanggal 1 Maret 2018.
KBRI London akan terus berkoordinasi dengan kepolisian Brighton untuk menyelesaikan permasalahan Parinah hingga tuntas, termasuk memperoleh hak-haknya melalui peradilan setempat.
Sementara itu, Parinah yang dipulangkan dari London pada Selasa (10/4/2018) malam waktu setempat, tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Rabu (11/4/2018) petang dan segera diantar pulang ke rumah keluarga.
Atas permintaan sang anak Parinah tidak diantar pulang ke kampung halamannya di di Desa Petarangan RT 01 RW 10, Kecamatan Kemranjen, Banyumas, melainkan ke rumah putri sulungnya, Sunarti di Desa Nusawungu, Cilacap. ***Siswo Pramono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar