Kompol Fahrizal pada Lingkaran Merah |
"Saya sangat kaget dan sungguh sangat prihatin atas kejadian ini, karena yang bersangkutan sebenarnya punya prestasi bagus," kata Kapolda Sumatera Utara Irjen Paulus Waterpauw, Kamis (5/4/2018).
Fahrizal adalah alumni Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2003. Bahkan Fahrizal telah menempuh Sespimen (Sekolah Pendidikan Perwira Menengah) dan masih terlalu muda sehingga jika terus berprestasi maka jenderal berbintang sangat terbuka bagi Fahrizal'
Selama menjabat Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Fahrizal menorehkan sejumlah prestasi. Salah satunya, dia dan timnya beserta tim Densus 88 mengamankan pelaku percobaan bom bunuh diri di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep.
Fahrizal menembak Jumingan pada Rabu (4/4) malam kemarin. Fahrizal mengaku menembak adik iparnya itu karena merasa kesal telah menelantarkan adiknya, HW.
|
Sangat besar kemungkinan ada motiv dendam dan internal keluarga sehingga Kompol Fahrizal dikenakan pasal pembunuhan berenca dengan hukuman mati. Daan hingga berita ini ditayangkan Tersangka Fahrizal masih terus diperiksa dan dipastikan terus ditahan hingga berkasnya ke Pengadilan Negeri Medan.
Pihak penyidik masih terus menggali keterangan tersangka, bagaimana peristiwa ini terjadi. Versi sementara, Fahrizal awalnya menodong ibunya. Namun, ketika Jumingan mencegahnya, Fahrizal malah balik badan dan menembak korban, namun keterangan ini sangat banyak dirasakan janggal dan aneh. *** Bonggas Sibuea.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !