Jakarta, Infobreakingnews –
Ledakan sumur minyak tradisional yang terjadi di Desa Pasir Putih, Rantau
Peurlak, Aceh Timur hingga kini masih diselidiki.
Tercatat hingga berita ini
diturunkan terdapat 10 orang tewas dan 40 orang menderita luka berat. Selain
korban tewas, ledakan tersebut juga mengakibatkan 3 rumah rusak berat akibat
lalapan api.
“Peristiwanya jam 2 pagi tadi. Ada masyarakat yang
menggali di sumur tua yang digali lagi tapi tiba tiba muncul semburan api dan
meledak. Informasi terakhir 10 meninggal dunia dan luka berat ada 40. Ini tidak
ada kaitannya dengan Pertamina. Ini sumur tradisional,” kata Kadiv Humas Polri
Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Rabu (25/4/2018).
Meskipun keberadaan sumur minyak tersebut tidak ada
kaitannya dengan Pertamina, Setyo menyebut pihaknya telah mendatangkan ahli
perminyakan dari Pertamina. Dalam laporannya disebutkan bahwa sumur tua di Aceh
tersebut sama dengan sumur tua di daerah Blora dan Cepu. Minyak ditimba dengan
tenaga manusia dengan tali.
“Itu tidak ada izinnya, ilegal. Ini dilematis bagi
pemerintah, kalau dilarang nanti dibilang pemerintah terlalu keras, padahal ini
membahayakan. Ini pembelajaran bagi masyarakat bahwa pemerintah melarang itu
pasti ada alasannya karena berbahaya,” sambungnya.
Karena berkaitan dengan minyak maka safety nomor
satu. Di situ tidak boleh ada gesekan atau sumber api. Penyebab meledaknya
sumur masih masih diselidiki karena banyak orang di situ yang merokok.
“Namanya juga di kampung, pasti berebutan minyak jadi ramai gitu. (Soal
langkah hukum) nanti kita lihat. Saksi itu 40 orang yang luka-luka. Tapi masih
menunggu pemulihan korban,” tutur Setyo. ***Raymond Sinaga
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !