Jakarta, Infobreakingnews - Pengurus Besar Ikatan Dokter
Indonesia (PB IDI) mengaku sangat menyesal dengan bocornya surat keputusan
Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) terkait sanksi pemecatan yang
diberikan terhadap dokter Terawan Agus Putranto.
Ketua
Umum PB IDI Ilham Oetama Marsis sangat menyayangkan kebocoran surat keputusan
MKEK yang bersifat internal dan rahasia itu.
"Kami
terasa aneh mengapa dokumen yang bersifat rahasia itu sampai keluar padahal dokumen
rahasia ini akan kita bahas secara internal," kata Ilham di Sekretariat PB
IDI, Jl Sam Ratulangi, Jakarta, Senin (9/4/2018).
Ilham
menduga terdapat unsur kesengajaan terkait bocornya surat keputusan MKEK. Oleh
karena itu, Ilham menegaskan pihaknya akan melacak siapa yang membocorkan surat
keputusan tersebut.
"Kami
akan minta bantuan pihak intelijen untuk menelusuri mengapa masalah ini
terjadi, apakah ada dalang tertentu yang terkait dengan masalah ketahanan
nasional," tegasnya.
Majelis
Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) PB IDI sebelumnya mengeluarkan surat
pemecatan sementara keanggotaan IDI kepada Terawan selama 12 bulan yang diduga berkaitan
dengan metode cuci otak bagi pengobatan stroke yang sudah diterapkannya sejak
2004 silam. Meski sudah banyak digunakan, metode itu disebut belum pernah diuji
klinis.
Namun
PB IDI, menurut Ilham, sepakat untuk menunda pemecatan tersebut sampai pihaknya
berhasil mengambil keputusan yang dinilai adil bagi seluruh pihak. Selain itu, kini telah
disepakati bahwa penilaian terapi cuci otak Terawan akan direkomendasikan kepada tim Health Technology Assessment Kementerian Kesehatan. ***Winda Syarief
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !