Lima, Infobreakingnews - Menteri Luar
Negeri RI, Retno LP Marsudi menerima penghargaan saat melakukan kunjungan kerja
ke Lima, Peru dalam rangka melaksanakan
pertemuan bilateral dengan Menlu Peru, Néstor Francisco Popolizio Bardales, di
Torre Tagle pada Rabu (23/5/2018).
Penghargaan yang bernama El
Sol del Peru atau The Sun of Peru, dengan peringkat Grand Cross dari pemerintah
Peru tersebut diberikan atas upayanya dalam memajukan hubungan dan kerja sama
bilateral antara Indonesia dan Peru sejak Retno Marsudi menjabat sebagai
Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri. Sebagai catatan,
Mentri Retno disebut sebagai orang Indonesia pertama yang dianugerahi
penghargaan tersebut.
Pada saat menjabat Dirjen
Amerika dan Eropa, Retno Marsudi telah mengambil berbagai langkah untuk
meningkatkan kerja sama bilateral Indonesia-Peru termasuk membentuk mekanisme
dialog bilateral kedua negara.
Penghargaan
yang diterima Menlu Retno Marsudi adalah penghargaan tertinggi yang diberikan
pemerintah Peru kepada warga sipil baik untuk warga negara setempat maupun
warga negara asing, atas jasa dan kontribusi mereka kepada Peru.
Beberapa nama yang telah
menerima penghargaan ini sebelumnya, antara lain Kaisar Akihito, Lee Hsien
Loong, Dimitry Medvedev, Donald Tusk, Ban Ki moon, dan Sergey Lavrov.
Menlu RI menyampaikan
menerima penghargaan atas nama rakyat Indonesia, para diplomat Indonesia, dan
rekan kerja di Peru yang selama ini telah bekerja keras dan memberikan
komitmen bersama untuk terus meningkatkan hubungan dan kerja sama
Indonesia-Peru ke tingkat yang lebih tinggi.
"Perjalanan hubungan
bilateral Indonesia-Peru tidak mudah, namun perjalanan menuju Machu Picchu juga
tidak mudah. Dengan penghargaan ini, insyaallah menumbuhkan semangat lebih
besar sehingga hubungan Indonesia-Peru dapat mencapai ketinggian seperti Machu
Picchu," tutur Menlu Retno Marsudi saat menerima penghargaan tersebut, seperti
yang tertulis dari keterangan resmi Kementerian Luar Negeri, Kamis (24/5/2018).
Dalam pertemuan bilateral tersebut
kedua menlu sepakat untuk terus meningkatkan hubungan kerja sama ekonomi. Menlu
RI menyampaikan bahwa Peru merupakan pasar penting bagi Indonesia, dan kerja
sama ekonomi kedua negara saat ini belum merefleksikan potensi yang ada.
Peru
merupakan mitra dagang keempat terbesar di kawasan Amerika Selatan. Nilai
perdagangan Indonesia-Peru pada 2017 mencapai peningkatan sebesar 5,3 persen
dari tahun 2016. Kedua Menlu sepakat pentingnya perjanjian perdagangan antara
dua negara. Indonesia mengusulkan kiranya pembuatan Comprehensive Economic
Partnership Agreement (CEPA) dilakukan secara bertahap, dimulai dengan TIGA
(Trade in Goods Agreement).
Selain itu, Menlu RI
menyampaikan pentingnya bekerja lebih keras untuk meningkatkan interaksi antara
pengusaha dan melakukan diversifikasi produk dalam perdagangan kedua negara.
Untuk itu Menlu RI
mengundang pengusaha Peru hadir di Trade Expo Indonesia (TEI) pada Oktober
tahun 2018 dan menyampaikan rencana keikutsertaan Indonesia pada
Expoalimentaria and Mistura Food Festival di Peru tahun ini. Selain kerja sama
perdagangan, kedua menlu juga membahas upaya untuk meningkatkan kerja sama di
bidang pertanian, perikanan, dan sosial-budaya.
Indonesia dan Peru telah
memiliki pengaturan bebas visa bagi pemegang paspor biasa. Paspor dinas dan
paspor diplomatik. Di luar isu bilateral, kedua menlu juga bertukar pikiran
mengenai berbagai isu kawasan dan global, diantaranya mengenai pengungsi dari
Venezeula dan Rakhine State, upaya untuk mengatasi penggunaan senjata kimia,
serta isu-isu yang menjadi perhatian di Dewan Keamanan PBB.
Peru
menyampaikan dukungan terhadap pencalonan Indonesia di Dewan Keamanan PBB, di
mana pemilihannya akan dilakukan pada 8 Juni 2018. ***Nadya
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !