Ilustrasi penangkapan terduga teroris oleh Densus 88 |
Medan, Infobreakingnews – Dua terduga teroris
berhasil diringkus oleh tim Densus 88 di Simpang Sei Siskambing kawasan Sekip,
Kecamatan Medan Petisah dan Desa Sampali, Kecamatan Percut Seituan.
Dari penangkapan tersebut Densus 88 menyita
sejumlah barang bukti.
Menurut informasi yang diterima redaksi infobreakingnews.com, terduga teroris yang ditangkap itu adalah
Muhammad Yusuf Rangkuti (28) warga Jl Pukat I Gang Sekolah, Kelurahan Banten,
Medan Tembung yang berprofesi sebagai ojek online. Ia diringkus dari
kawasan Sei Siskambing Medan.
Seorang lainnya adalah Syafrizal Lubis (38). Pria yang sehari-hari
berprofesi sebagai penjual susu kedelai keliling ini diringkus saat baru keluar
dari Masjid Ulayat di lahan Garapan Desa Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan.
Saat itu, Syafrizal mengendarai sepeda motor.
Setelah penangkapan terhadap Yusuf Rangkuti dan Syafrizal, petugas juga
melakukan pengembangan ke salah satu rumah di kawasan Percut Seituan. Namun
terduga teroris yang dikabarkan bernama Wahyu sudah terlebih dulu kabur sebelum
petugas sampai.
Petugas kemudian menggeledah kediaman Yusuf Rangkuti di Jl Pukat I Gang
Sekolah, Kelurahan Banten, Kecamatan Medan Tembung. Di rumah itu, ada ayah
Yusuf Rangkuti bernama Zulfahri Rangkuti (53), ibunya yang bernama Zarana (53).
Selain itu, dua orang kakaknya Afrida Rangkuti dan Syarifah Rangkuti,
serta empat orang adiknya masing-masing Syahnum Rangkuti, Fitriana Rangkuti,
Umiati Rangkuti, Nuraini Rangkuti, juga menyaksikan penggeledahan tersebut.
Adapun barang bukti yang diamankan berupa kaset, buku notes warna merah
berisikan foto kopi KTP dan sejumlah buku.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapolda Sumut),
Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan Sumut dalam kondisi siaga satu dalam
mengantisipasi aksi terorisme terkait dengan serangkaian teror peledakan bom
yang sebelumnya mengguncang Surabaya.
"Kami sudah siapkan dua per tiga kekuatan yang ada di Polda Sumut,
untuk melakukan pengamanan. Seluruh jajaran juga dilibatkan memonitor wilayah
hukumnya masing - masing," ujar Kapolda Sumut dalam pertemuan dengan Muspida
dan pemuka agama di Medan.
Hadir dalam pertemuan tersebut adalah Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi,
Pangdam l/BB Mayjen TNI Ibnu Triwidodo, Ketua MUI Sumut Abdullahsyah, Pangkosek
Hanudnas lll Tri Bowo Budi Santoso, Danlantamal l Belawan, Laksamana Pertama
TNI Ali Triswanto, Danlanud Suwondo, Kolenel PNB Daan Sulfi dan FKUB Sumut.
Kapolda menjelaskan pihaknya melakukan konsolidasi kekuatan dalam
menetapkan Siaga Satu itu. Setiap anggota diarahkan supaya tidak berkeliaran
sendiri melainkan tetap di komando sambil menunggu arahan dan petunjuk dari
pimpinannya.
"Kemudian, mereka akan disebar ke lokasi keramaian, rumah ibadah
maupun kantor pemerintahan, mall, tempat hiburan, perumahan yang sifatnya perlu
dijaga keamanannya. Semua lokasi itu dijaga agar terhindar dari kejadian yang
tidak diinginkan," katanya.
Ia juga mengatakan pihaknya akan memperketat keamanan di setiap markas
komando. Untuk di Polda Sumut, pengamanan dibuat berlapis melalui satu pintu di
belakang. Sampai saat ini, keadaan masih aman terkendali," sebutnya.
***Bonggas Sibuea
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !