Headlines News :
Home » » Jefry Tambayong Klarifikasi Acara Monas: Kehadiran GMDM dan Pionir Hanya Sebagai Pengisi Acara

Jefry Tambayong Klarifikasi Acara Monas: Kehadiran GMDM dan Pionir Hanya Sebagai Pengisi Acara

Written By Infobreakingnews on Jumat, 04 Mei 2018 | 09.51

Jefry Tambayong memberikan klarifikasi melalui acara konferensi pers di kantornya
Jakarta, Infobreakingnews - Terkait dengan adanya  pertanggungjawaban dari berbagai pihak yang dialamatkan kepada Gerakan Mencegah Dari pada Mengobati (GMDM), Pionir dan beberapa organisasi/ormas yang hadir dan turut berpartisipasi dalam acara “Untukmu Indonesia” yang sempat kisruh di Monas dan memakan korban jiwa, Jefry Tambayong selaku Ketua Umun GMDM mengklarifikasi bahwa keikutsertaannya disana adalah karena diundang oleh panitia hanya sebagai pengisi acara.

Hal tersebut disampaikan oleh  Jefry pada acara konferensi pers di kantornya di Malaka, Jakarta Timur, Kamis (3/5/2018).

“Kami diundang Forum Untukmu Indonesia (FUI) penyelenggara yang diketuai Dave Rivano untuk mengisi acara di acara Sabtu (28/4/2018). Dan sesuai run down kami dijadwalkan mengisi acara 10 menit sekitar pukul 10. Karena ini deklarasi untuk perang terhadap pengguna  narkoba hingga kami mendukung dan bersedia ikut mengisi acara,” jelas Jefry Tambayong.

Untuk menyatakan dukungannya dalam memerangi narkoba, Jefry turut mengundang beberapa organisasi relasinya seperti organisasi biker, masyarakat adat, ojek online, ormas RT/RW dan bersama anak muda yang tergabung dalam Pionir untuk hadir di sana.

Jefry mengaku pihaknya juga merasa dirugikan dengan insiden kisruh saat pembagian sembako tersebut tetapi dengan statusnya yang hanyalah pengisi acara, ia mau tak mau harus mengikuti prosedur yang berlaku.

“Tapi kami manut saja karena kami memang hanya diundang khusus untuk pengisi acara. Kami juga turut menjadi korban karena hanya dapat kupon tanpa bisa ditukar sembako dan makanan. Kita juga akhirnya cari makan sendiri,” paparnya.

Jefry juga menilai sepanjang acara banyak terjadi penyimpangan. Meski begitu, ia menganggap hal tersebut terjadi secara tidak disengaja oleh pihak panitia.

Jefry Tambayong menambahkan tujuannya ikut acara adalah dalam rangka menggaungkan anti atau perang narkoba memang berjalan baik. Kampanye anti narkoba ini penting mengingat Jakarta adalah kota terbesar dengan pengguna narkoba di Indonesia.

“Ada lebih dari satu juta pecandu dan pengguna narkoba di Jakarta, makanya momen acara cocok untuk deklrasi anti narkoba. Saya mengerti ada kesulitan- kesulitan di siang terik tersebut, kami tetap menghormati penyelenggara,” tegasnya kembali menjelaskan keterlibatan pihaknya.

Ditambahkan Richard Nayoan, Sekjen Pemuda Indonesia Bersinar (Pionir) memang setelah acara berlangsung bahwa banyak yang meminta pertanggungjawaban. Tetapi karena Pionir hanya pendukung acara bukan panitia acara, permintaan itu dianggap keliru.

“Kehadiran kami karena ingin wujudkan Indonesia bersinar (bersih narkoba). Terbukti bahwa Pionir, GMDN dan lainnya mendapatkan rekor MURI,” ungkap Richard.

“Kami bukan panitia penyelenggara bukan inisiator, kami hanya mengisi acara dalam hal ini deklrasi anti narkoba. Memang targetnya 1 juta dan 1000 organisasi yang anti narkoba. Mungkin karena kami pakai baju seragam merah dianggap sebagai panitia dan dituding berafiliasi dengan partai tertentu, padahal sama sekali tidak,” tambahnya

Ketua Paguyuban RT/RW Sismono yang turut hadir mengaku dirinya sedih dan kecewa kalau acara kemarin kurang teroganisir dengan baik membuat sampah bertebaran di mana. Namun, dia menampik kalau acara ajang untuk misi agama tertentu.

“Tujuan saya hadir murni karena mendukung deklarasi anti narkoba, agar warga terhindar,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Jefry Tambayong juga menyampaikan permintaan maaf untuk komunitas yang juga rombongannya ke Monas seperti forum RW, masyarakat Adat, Pionir, dan ormas lainya.

“Acara berjalan baik tapi memang tidak dapat makan dan sembako hanya dapat kupon juga. Secara legal standing hukum kami tidak ada hubungan untuk diminta pertanggungjawaban,” tutur dia.

“Segala kekacauan yang terjadi sehingga timbul korban (dua meninggal), kami berdoa untuk korban dan keluarga. Saya kira ini jadi pelajaran berharga ke depan dalam melaksanakan acara bertema kebangsaan. Panitia pasti juga akan klarifikasi nanti,” tandasnya. ***Philippus

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved