Headlines News :
Home » » KPK Suarakan Dukungan Larang Mantan Koruptor untuk Nyaleg

KPK Suarakan Dukungan Larang Mantan Koruptor untuk Nyaleg

Written By Infobreakingnews on Kamis, 24 Mei 2018 | 14.20

Wakil Ketua KPK Laode M Syarif

Jakarta, Infobreakingnews - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendukung wacana Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang melarang mantan terpidana korupsi mencalonkan diri sebagai anggota legislatif, baik DPR RI atau pun DPRD di Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.  KPK meminta para pejabat eksekutif maupun legislatif untuk dapat bersikap tegas dengan tidak memberikan ruang bagi mantan koruptor.

"Jadi saya pikir untuk kebaikan bersama harusnya eksekutif dan legislatif itu tegas saja, mantan napi tidak boleh diberikan kesempatan untuk posisi-posisi penting dalam pemerintah baik di eksekutif, legislatif maupun di yudikatif," ungkap  Wakil Ketua KPK Laode M Syarif, Kamis (24/5/2018).

Laode juga menyebut syarat seseorang menjadi anggota legislatif, gubernur atau bupati juga harus diperketat. Salah satunya, dengan diadakan pemeriksaan latar belakang atau rekam jejak dari setiap calon.

"Jadi apakah kita kekurangan orang di seluruh RI ini? Kenapa kita harus mau lagi mantan narapidana didorong oleh parpolnya mencalonkan diri, baik itu sebagai calon legislatif maupun duduk di pemerintahan eksekutif," ujarnya.

Laode secara tegas mengaku ia tidak pernah sepakat jika mantan narapidana kasus korupsi mendaftar sebagai calon legislatif atau eksekutif karena hal tersebut dinilai bakal merusak citra partai politik pengusung.

"Kan selalu setiap parpol mengatakan bahwa agenda pemberantasan korupsi adalah nomor satu yang penting. Tapi kalau dia (partai) ingin mencalonkan narapidana (kasus korupsi), menurut saya itu perlu dipertanyakan seperti itu," tuturnya.

Laode memastikan mantan napi yang mencalonkan diri sebagai pejabat negara akan sulit diterima masyarakat. Terlebih bagi mereka yang menyampaikan kampanye 'jangan korupsi' dan berjanji memperbaiki sistem pemerintahan.

"Ya enggak mungkin lah didengerin sama masyarakat dan stafnya. 'Ah lo aja korupsi, sekarang mau nyuruh-nyuruh saya supaya jangan korupsi'. Itu pertama enggak akan diperhatikannya," kata Laode.

Selain terhadap calon, Laode menilai ketidakpercayaan masyarakat juga akan berdampak kepada parpol jika ngotot mengusung mantan koruptor tersebut. Bahkan, masyarakat dipastikan tidak akan mendapat pendidikan yang baik jika mantan narapidana korupsi tetap eksis di panggung politik.

"Itu enggak memberikan pembelajaran yang bagus untuk masyarakat secara keseluruhan," pungkasnya. ***Jerry Art 

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved