Ilustrasi |
Jakarta,
Infobreakingnews – Mengonsumsi makanan secara berlebihan saat berbuka puasa tak
jarang terjadi terlebih ketika Anda harus menahan lapar selama14 jam. Namun,
makan secara berlebihan bisa menimbulkan berbagai masalah pencernaan, salah
satunya dispepsia.
Dispepsia merupakan istilah kedokteran untuk sekumpulan sindrom yang mengindikasikan suatu masalah pencernaan. Gejala umumnya ialah rasa tidak nyaman pada saluran cerna bagian atas atau di ulu hati.
"Pada saat kita makan secara berlebihan, akan terjadi lambung yang berpotensi melemahkan sfingter, yaitu otot yang berada di antara esofagus dan lambung. Yang tugasnya adalah mencegah aliran asam lambung ke atas," jelas dr Rospita Dian, konsultan kesehatan dari Johnson and Johnson's Indonesia, Minggu (20/5/2018).
Dispepsia merupakan istilah kedokteran untuk sekumpulan sindrom yang mengindikasikan suatu masalah pencernaan. Gejala umumnya ialah rasa tidak nyaman pada saluran cerna bagian atas atau di ulu hati.
"Pada saat kita makan secara berlebihan, akan terjadi lambung yang berpotensi melemahkan sfingter, yaitu otot yang berada di antara esofagus dan lambung. Yang tugasnya adalah mencegah aliran asam lambung ke atas," jelas dr Rospita Dian, konsultan kesehatan dari Johnson and Johnson's Indonesia, Minggu (20/5/2018).
Wanita yang
akrab disapa dr Dian tersebut melanjutkan bahwa pada saat distensi atau
pelebaran pada lambung yang diakibatkan terlalu banyak makan pada saat yang
bersamaan maka ada potensi fungsi sfingter yang melemah dan asam lambung naik
ke atas dan menyebabkan dispepsia.
Meski sering disalah artikan dengan maag, ahli pencernaan dr Errawan R. Wiradisuria, SpB(K)BD, MKes, dari Siloam Hospital Kebon Jeruk (SHKJ) Jakarta menyebut tak semua gejala dispepsia berarti maag.
"Orang mengeluh sakit lambung, mual, sakit ulu hati, dan kemudian kadang-kadang sakit ulu hati menjalar ke punggung. Itu namanya dispepsia. Nah itu dibilangnya sakit maag melulu. Maag selalu jadi kambing hitam," kata dr Errawan.
Selain maag, gejala dispepsia dapat menjadi gejala dari beberapa masalah pencernaan terutama pada lambung, seperti tukak lambung atau gastro esophageal reflux disease (GERD) atau penyakit refluks asam.
Meski sering disalah artikan dengan maag, ahli pencernaan dr Errawan R. Wiradisuria, SpB(K)BD, MKes, dari Siloam Hospital Kebon Jeruk (SHKJ) Jakarta menyebut tak semua gejala dispepsia berarti maag.
"Orang mengeluh sakit lambung, mual, sakit ulu hati, dan kemudian kadang-kadang sakit ulu hati menjalar ke punggung. Itu namanya dispepsia. Nah itu dibilangnya sakit maag melulu. Maag selalu jadi kambing hitam," kata dr Errawan.
Selain maag, gejala dispepsia dapat menjadi gejala dari beberapa masalah pencernaan terutama pada lambung, seperti tukak lambung atau gastro esophageal reflux disease (GERD) atau penyakit refluks asam.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !