Headlines News :
Home » » Menristekdikti: Awasi Materi Ceramah di PTN Selama Ramadhan

Menristekdikti: Awasi Materi Ceramah di PTN Selama Ramadhan

Written By Infobreakingnews on Rabu, 16 Mei 2018 | 17.44


Jakarta, Infobreakingnews – Sejumlah rektor dan direktur perguruan tinggi negeri (PTN) se-Indonesia hari ini, Rabu(16/5/2018) memenuhi panggilan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir.

Mengingat bulan Ramadhan sudah mulai berjalan, Nasir meminta kepada para rektor agar mengawasi secara ketat materi-materi ceramah yang diberikan di kampus masing-masing sepanjang bulan suci Ramadhan ini.

"Saya memberikan pesan khusus kepada para rektor. Pertama terkait kegiatan-kegiatan dalam menghadapi Ramadhan. Dalam menghadapi Ramadhan ini saya ingin kampus betul-betul menjadi rujukan untuk kedamaian. Kampus harus menjadi pusat ilmu pengetahuan. Dalam hal ini jangan sampai terjadi radikalisme dan intoleransi," jelasnya di Kantor Kemenristek Dikti, Senayan, Jakarta Selatan.

Natsir mengimbau agar para penceramah di kampus mampu memberikan materi yang berisi pesan perdamaian bukan yang bermuatan intoleransi.

"Dalam bulan Ramadhan ini saya meminta penceramah-penceramah memberikan pencerahan. Bisa memberi kedamaian dan ketenangan pada seluruh warga di kampusnya masing-masing. Semua yang melakukan (ceramah) jangan sampai mengacu pada intoleransi," tegasnya.

Jika ada oknum-oknum dalam di lingkungan kampus baik dosen maupun mahasiswa yang melanggar, para rektor diharap dapat mengambil tindakan tegas. Mereka diminta untuk memberi peringatan. Namun jika tidak berhasil, maka oknum yang bersangkutan harus dipindah.

"Intoleransi baik dari dosen maupun mahasiswa jangan sampai terjadi dan apabila terjadi segera diberikan peringatan dan segera dipindah," jelasnya.

Organisasi dakwah kampus juga harus didampingi para dosen sehingga tetap pada jalurnya. Hal ini untuk mencegah berkembangnya paham radikalisme yang disebarkan melalui organisasi dakwah kampus.

"Harus didampingi para dosen," tegasnya.

Sebelumnya, menurut pengakuan Nasir pihaknya sudah memberhentikan salah seorang dosen yang diduga terpapar paham radikalisme. Namun, ia enggak memberi penjelasan mengenai identitas sang dosen dan dimana tempat ia mengajar.

"Sudah ada minggu lalu, (di kampus mana?) ya ada di Indonesia," tutur Nasir singkat di Kantor Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi.

Menteri Nasir berjanji memperketat ruang gerak paham radikalisme agar tak tumbuh subur di area kampus. Seperti di organisasi kerohanian lingkup kemahasiswaan, Nasir meminta adanya pengawasan menyeluruh agar tak disusupi paham radikalisme. ***Rina Triana
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved