Washington, Infobreakingnews - Wakil Presiden Amerika Serikat
(AS) Mike Pence mengungkapkan kemungkinan Donald Trump membatalkan pertemuannya
dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Hal tersebut berkaitan dengan perlakuan Korea Utara dinilai tidak seharusnya mencari konsesi dengan AS, seperti yang telah dilakukan sebelumnya terkait dengan latihan militer AS di Semenanjung Korea.
Hal tersebut berkaitan dengan perlakuan Korea Utara dinilai tidak seharusnya mencari konsesi dengan AS, seperti yang telah dilakukan sebelumnya terkait dengan latihan militer AS di Semenanjung Korea.
"Ini akan menjadi kesalahan besar bagi Kim Jong-un untuk
berpikir bahwa dia bisa bermain-main dengan Trump," kata Pence, dikutip
dari Fox News, Selasa
(22/5/2018).
Ketika ditanya apakah Trump bisa saja tak hadir dalam pertemuan yang akan dihelat di Singapura, 12 Juni mendatang, Pence mengatakan 'bisa saja'.
Trump juga dikabarkan telah menelepon Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in untuk membahas ancaman Pyongyang yang akan membatalkan pertemuan dengan Washington.
Seperti diketahui, Korut sebelumnya sempat mengancam akan membatalkan pertemuan tingkat tinggi dengan AS dan telah menunda pertemuan tingkat tinggi dengan Korsel yang rencananya dilaksanakan pada 16 Mei kemarin terkait dengan pelaksanaan latihan militer Korsel bersama AS yang dinilai Korut sebagai provokasi.
Ketika ditanya apakah Trump bisa saja tak hadir dalam pertemuan yang akan dihelat di Singapura, 12 Juni mendatang, Pence mengatakan 'bisa saja'.
Trump juga dikabarkan telah menelepon Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in untuk membahas ancaman Pyongyang yang akan membatalkan pertemuan dengan Washington.
Seperti diketahui, Korut sebelumnya sempat mengancam akan membatalkan pertemuan tingkat tinggi dengan AS dan telah menunda pertemuan tingkat tinggi dengan Korsel yang rencananya dilaksanakan pada 16 Mei kemarin terkait dengan pelaksanaan latihan militer Korsel bersama AS yang dinilai Korut sebagai provokasi.
Korut beranggapan, latihan tersebut menargetkan mereka dan
merupakan ancaman terhadap Deklarasi Panmunjom dan provokasi militer yang
disengaja.
Di lain pihak, Pentagon menyebut latihan bersama yang diberi nama 'Max Thunder' tersebut bersifat rutin dan defensif. Latihan tempur udara ini juga mengerahkan pesawat siluman AS dan pesawat pengebom B-52.
Seorang juru bicara Pentagon mengatakan latihan akan berlangsung di pangkalan udara Gwangju dalam skala yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya. ***Novie Kusdarman
Di lain pihak, Pentagon menyebut latihan bersama yang diberi nama 'Max Thunder' tersebut bersifat rutin dan defensif. Latihan tempur udara ini juga mengerahkan pesawat siluman AS dan pesawat pengebom B-52.
Seorang juru bicara Pentagon mengatakan latihan akan berlangsung di pangkalan udara Gwangju dalam skala yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya. ***Novie Kusdarman
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !