Headlines News :
Home » » Bos Huawei Angkat Bicara Terkait Penangkapan Sang Putri

Bos Huawei Angkat Bicara Terkait Penangkapan Sang Putri

Written By Info Breaking News on Selasa, 19 Februari 2019 | 12.17

CEO Huawei Ren Zhengfei
Beijing, Info Breaking News – Pendiri serta CEO Huawei, Ren Zhengfei, akhirnya buka suara terkait dengan penangkapan sang putri di Kanada atas permintaan Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

Ren, seperti dilaporkan BBC, menilai penangkapan putrinya, Meng Wanzhou, bermotivasi politik.

Seperti diketahui, AS kini tengah berupaya menuntut perusahaan Huawei serta Meng atas dugaan pencucian uang, penipuan bank serta pencurian rahasia dagang.

"Tidak mungkin AS bisa menghancurkan kami," katanya kepada BBC, Selasa (19/2/2019).

"Dunia tidak bisa meninggalkan kami karena kami lebih maju," imbuhnya.

Meng yang menjabat sebagai kepala keuangan perusahaan ayahnya diketahui ditangkap pada 1 Desember 2018 lalu di Vancouver. Ia diperkirakan akan diekstradisi secara formal ke AS.

Secara total, ada 23 tudingan yang diajukan kepada Huawei dan Meng, termasuk menyembunyikan hubungan bisnis ke Iran, yang sedang dikenai sanksi perdagangan oleh AS.

Selain itu, jaksa AS juga menuntut Huawei karena mencuri rahasia dagang, dengan cara menawarkan hadiah kepada karyawan untuk mencuri teknologi dari saingan bisnis lainnya.

Ren mengaku dirinya keberatan. Menurutnya, tindakan bermotif politik yang dilakukan AS kali ini tidak dapat diterima.

"Kami keberatan dengan ini. Tapi sekarang setelah kami melewati jalan ini, kami akan membiarkan pengadilan menyelesaikannya," tutur Ren.

AFP melaporkan, pendiri Huawei biasanya jarang muncul ke media, namun kini menampakkan dirinya usai tekanan yang meningkat terkait spionase dan bujukan AS kepada negara lain untuk melarang teknologinya.

Tahun lalu, masalah keamanan mendorong Australia untuk melarang perangkat Huawei dari jaringan 5G di masa depan.

Selandia Baru juga sebelumnya telah memblokir operator telekomunikasi terbesarnya dari menggunakan teknologi Huawei untuk jaringan generasi berikutnya. Sementara itu, Republik Ceko dilaporkan telah mengeluarkan perusahaan tersebut dari tender 20 juta euro atau Rp 319 miliar untuk membangun portal pajak.

"Jika lampu padam di Barat, Timur akan tetap bersinar," katanya.

"Amerika tidak mewakili dunia ini," pungkasnya. ***Nadya
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved