|
A |
Pandeglang, Info Breaking News - Belasan organisasi
madani dan perlindungan anak yang ada di SAI- Sahabat Anak Indonesia seperti
Klinik Digital Vokasi Komunikasi UI, LPAI, Yayasan Koalisi Anak Madani
Indonesia (KAMI), Jefri Nichol Fans Club, Sahabat Yatim Indonesia, Kementerian
Sosial, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Alumni SMA 35 Jakarta, Paud Igra, Forum Paud sampai pihak Mayora dan CT ARSA ikut
berpartisipasi dan menjadi salah satu tempat penerimaan (drop box) atas donasi
Gerakan 1 Juta Boneka untuk Senyum Anak Indonesia.
Kegiatan pengumpulan boneka dan mainan telah berlangsung 3 bulan.
Pagi tadi 10 Februari 2019, seluruh boneka dan mainan yang terkumpul dari
berbagai drop box bersama-sama langsung diserahkan kepada anak korban bencana
di Banten dan hampir 50an Paud dan TK se-Banten bersama Menteri Muhadjir, Kak
Seto dan Kak Jefri Nichol.
"Luarbiasa dan saya 1000% mensupport donasi boneka/mainan
baru malah tidak sedikit boneka kesayangan sejuta cinta direlakan dan ikhlas
untuk saudaranya yang mengalami bencana. Keharuan mendera dan saya bangga
kepada anak-anak Indonesia yang saya tahu juga menitipkan surat Cinta dibulan
cinta ini," papar Kak Seto Tokoh International Perlindungan Anak dan
Pengagas #SayaSahabatAnak sumringah.
Gerakan 1 juta ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa anak-anak
korban bencana mendapatkan perhatian terkait penguatan psikologi mereka untuk
menghadapi kehidupan pasca bencana. Bantuan pertama kami tujukan bagi anak-anak
korban Tsunami di Selat Sunda.
“Kolaborasi dengan berbagai organisasi kemasyarakatan yang
peduli dengan anak Indonesia menjadi langkah awal dari gerakan masif untuk
terus menggalang bantuan boneka yang tidak hanya berhenti pada korban Selat
Sunda. Gerakan ini akan terus digaungkan ke seluruh Indonesia, dimana posko
pengumpulan akan tersebar di berbagai provinsi, dalam upaya mengantisipasi
potensi bencana. Diharapkan, logistik bantuan boneka dan mainan anak ini siap
disebarkan kapanpun dan dimanapun,” imbuh kak Hoky (Soegiharto Santoso) bersama
Kak AruL, Alm Prof Sarlito, Kak Seto, Dewi Motik, Ary Ginanjar yang memang
telah mendirikan Yayasan KAMI.
Boneka dan mainan telah lama dikenal dalam dunia akademik
sebagai salah satu metode terapi yang strategis untuk membantu manusia
khususnya anak melewati masa-masa sulit akibat berbagai trauma seperti
perceraian, pertengkaran, kehilangan orang tua akibat bencana dan
sebagainya.
Penelitian oleh Carmichael, 2006 dan Schaefer, 1993 menemukan
bahwa bermain menjadi salah satu cara bagi anak untuk menyelesaikan masalah,
selain berperilaku buruk di rumah, sekolah dan lingkungan misalnya.
“Bermain merupakan salah satu sumber kebahagiaan manusia. Karena
kenyamanan bermain mampu membangkitkan semangat, mengalihkan rasa stres,
kebosanan serta merangsang kreativitas dan eksplorasi anak. Selain itu, bermain
menjadi sarana untuk melatih manajemen emosi dan serta ego manusia. Anak-anak
korban bencana membutuhkan perhatian lebih. Ketika orang-orang dewasa di
sekelilingnya disibukkan dengan upaya pemulihan lingkungan, mainan seperti
boneka menjadi katalis bagi rasa sepi, takut, cemas dan kebingungan yang
dialami oleh anak-anak” tambah Devie yang juga menjadi pengurus KAMI di divisi
komunikasi.
“Boneka dan mainan anak merupakan pendekatan yang menyediakan
ruang untuk anak merekonstruksi trauma yang dialami. Ketika seorang anak tidak
mampu mengungkapkan kepenatan yang dialami, melalui mainan, mereka dapat
berkomunikasi dengan orang lain, menggunakan bahasa yang menyenangkan untuk
mentransfer kegelisahan mereka. Pengalaman komunikasi non verbal dan mainan
yang secara indrawi dapat disentuh, digenggam bahkan dipeluk oleh anak, dapat
menjadi “pengganti’ kehadiran fisik orang dewasa yang seharusnya berada bersama
anak untuk mendekap mereka, memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak. Karakter
mainan yang multiguna karena mampu menjadi alat rekreasi, edukasi sekaligus
terapi bagi anaklah yang mendorong banyak organisasi mendukung kegiatan ini.
Kami sangat mengharapkan masyarakat dari seluruh kalangan dapat
berpartisipasi di kota masing-masing untuk berdonasi 1 anak 1 boneka untuk
senyum anak Indonesia,” tutup Devie Rahmawati selaku Jubir Koalisi Anak Madani
menjelaskan akhir pekan ini, Minggu (10/2) terlibat relawan beragam profesi
seperti para ortu Komite sekolah seperti SMAN 68 Jakarta, Para Kepsek, pelajar
dari SMAN 8 yang punya ekskul peksos, alumnus SMAN 35, Sahabat Yatim
Indonesia-Sayati dan semua organisasi PA di Sahabat Anak Indonesia disingkat
SAI. *** Vincent.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !