Jakarta,
Info Breaking News – Sebuah studi baru di Irlandia mengungkap bahwa air mata
manusia berpotensi untuk menghasilkan listrik.
Dalam
penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Applied Physics (jurnal fisika
terapan) yang dirilis pada 2 Oktober tahun 2018 lalu disebutkan bahwa air mata,
layaknya putih telur memiliki kandungan enzim khusus bernama lisozim yang juga
ditemukan dalam air liur dan susu hewan mamalia.
Ketika
lisozim berada dalam bentuk kristal, maka memiliki sifat piezoelektrik.
Artinya, enzim itu dapat mengubah energi mekanik (saat adanya tekanan) menjadi
energi listrik.
Meski
jarang kita dengar, sifat piezoelektrik sebetulnya sering kita jumpai
dalam kehidupan sehari-hari. Bahan piezoelektrik seperti kristal kuarsa
digunakan dalam telepon seluler (sebagai komponen getar) dan sonar laut dalam,
menurut Aimee Stapleton, seorang mahasiswa pascasarjana yang mempelajari
fisika di Universitas Limerick di Irlandia.
Sejauh
ini, peneliti Aimee Stapleton mengatakan kapasitas untuk menghasilkan
listrik
dengan lisozim ini berlum dieksplorasi.
Untuk
mempelajari sifat piezoelektrik dari lisozim, para ilmuwan lalu menerapkan
bentuk enzim yang dikristalisasi pada film. Para peneliti kemudian
menerapkan kekuatan mekanik pada film-film ini dan mencatat jumlah listrik yang
dihasilkan.
Dari
penelitian tersebut, ilmuwan menemukan lisozim dapat menghasilkan listrik
sebaik kuarsa. Tetapi lisozim adalah bahan biologis, sehingga bisa
memiliki aplikasi medis.
“Menurut
penelitian yang sama, lisozim memiliki kelebihan yakni tidak beracun, sehingga
dapat diaplikasikan dalam berbagai hal uyang inovatif. Di antaranya seperti
pelapis elektroaktif dan anti-mikroba untuk implan medis," kata Stapleton.
Dalam tulisan tersebut, para ilmuwan menilai di masa depan lisozim dapat digunakan untuk memberi daya
pada perangkat biomedis yang digunakan dalam tubuh manusia. Enzim itu juga dapat digunakan
untuk memberi daya dan mengontrol pelepasan obat dalam tubuh. ***Armen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar