Konferensi Pers Presiden Jokowi memutuskan Pemindahan Ibukota Negara Indonesia di Kalimamtan Timur |
Hal itu disampaikan dalam konferensi pers di Istana Negara bersama Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Turut hadir pula, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, dan Menteri ATR Sofyan Djalil.
Lokasi Ibu Kota yaitu berada di wilayah Kabupaten Pejaman Penajam Pasar utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara di Kaltim.
Jokowi mengatakan, pemindahan ibu kota dilakukan karena beban Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan bisnis sudah sangat berat. Besarnya beban itu menyebabkan masalah perkotaan seperti macet, polusi dan banjir menjadi tidak terelakkan.
Jokowi mengatakan, ada alasan mengapa ibu kota dipindah ke wilayah Pejaman Penajam Pasar utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Pertama, risiko bencana minimal. Baik banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, gunung berapi, dan longsor," kata Jokowi.
Kedua, lokasinya strategis berada di tengah-tengah Indonesia.
Ketiga, dekat dengan wilayah kota yang berkembang, yaitu Balikpapan dan Samarinda.
"Empat, infrastruktur lengkap dan
Lima, telah tersedia lahan pemerintah 158 ribu hektare," kata Jokowi.
Jakarta dipastikan akan tetap menjadi pusat bisnis dan perdagangan setelah Ibu Kota baru pindah ke Kalimantan Timur. Maka dari itu, Jakarta akan tetap menjadi prioritas pembangunan. *** Any Christmiaty J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar