London, Info Breaking News –
Khawatir nyawanya terancam, Istri penguasa Dubai Putri Haya Bint al-Hussein
pergi mengasingkan diri ke Inggris dan meminta perintah perlindungan pernikahan
di pengadilan negara tersebut.
Putri Haya sendiri merupakan
istri dari salah satu pemimpin yang terkenal di Timur Tengah, Sheikh Mohammed
Al Maktoum. Ia menjadi
anggota perempuan ketiga dari istananya yang tampaknya berusaha melarikan diri.
Dia muncul di pengadilan tinggi divisi keluarga di pusat London pada Selasa (30/7/2019) lalu. Kasusnya didengarkan oleh presiden dari pengadilan tinggi divisi keluarga, Andrew McFarlane.
Perintah
perlindungan pernikahan paksa bertujuan melindungi seseorang yang telah atau
sedang dipaksa menikah. Perintah non-penganiayaan bisa mencegah melawan
kekerasan atau pelecehan oleh pasangan, mantan pasangan, atau anggota keluarga.
Sheikh
Mohammed bin Rashid al-Maktoum yang tak hadir di persidangan menyebut proses yang sama tengah ia lakukan untuk mengembalikan dua anak dari pasangan tersebut ke
Dubai. Diketahui, sebelumnya Putri Haya sudah mengajukan permohonan
pemeliharaan dan perlindungan anak.
Fakta-fakta
dari pengajuan oleh pihak yang berselisih bisa dilaporkan setelah surat kabar
The Guardian dengan dukungan organisasi media lainnya, menentang pembatasan
yang diberlakukan pada kasus ini.
Pada
Juli 2019 setelah publisitas internasional yang luas, pasangan itu mengeluarkan
pernyataan menyebut bahwa persidangan itu terkait dengan kesejahteraan dua anak
dari pernikahan mereka dan tidak menyangkut perceraian atau keuangan.
Sebelum berita keretakan rumah tangga mereka ramai
dibahas, Sheikh Mohammed dan Putri Haya dianggap sebagai pasangan sempurna dan
sering tampil bersama di acara-acara sosial internasional.
Putri
dari mendiang Raja Hussein Yordania tersebut menikah dengan Sheikh Mohammed
pada 2004 dan merupakan istri keenam.
Sheikh
Mohammed adalah wakil presiden dan perdana menteri (PM) Uni Emirat Arab serta
penguasa Dubai. Ia juga merupakan pendiri kandang kuda pacuan di Godolphin dan
bulan lalu menerima penghargaan dari Ratu setelah salah satu kudanya berhasil
memenangkan pertandingan di Royal Ascot.
Putri
Haya dididik di sekolah swasta di Inggris dan mempelajari filsafat, politik,
dan ekonomi di Universitas Oxford. Dia pernah menjabat di Komite Olimpiade
Internasional dan telah menjadi duta besar untuk program pangan dunia Perserikatan
Bangsa-bangsa (PBB). ***Nadya
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !