Kiai Haji Maimum Zubair alias Mbah Moen |
Jakarta, Info Breaking News –
Wafatnya Kiai Haji Maimun Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen jelas
menimbulkan luka tersendiri di hati masyarakat Indonesia.
Dengan kepergiannya, Indonesia
dianggap telah kehilangan bapak bangsa yang selalu menjadi panutan dalam ilmu
agama maupun membangun bangsa Indonesia.
Mbah Moen menghembuskan nafas
terakhirnya di Mekkah, Selasa (6/8/2019) ketika ia tengah menjalankan ibadah
haji. Ia dimakamkan di pemakaman Ma’la, Makkah al Mukarromah.
Tempat pemakaman tersebut
bukanlah makam biasa. Di situ berbaring pula sosok-sosok orang penting dalam
sejarah agama Islam, di antaranya Siti Khodijah (Istri Nabi Muhammad SAW), Abu
Tholib (paman Nabi) dan Abdul Mutholib (kakek Nabi).
Di tempat itu pula dimakamkan
ulama nusantara yang masyhur, Syekh Nawawi al-Bantani yang tak lain adalah
kakek buyut dari KH Ma'ruf Amin. Meski telah tiada, ulama asal Banten ini
seakan masih hidup dan terus menyertai umat dalam memberikan wejangan ajaran Islam yang menyejukkan.
Melansir dari laman
www.nu.or.id, Syekh Nawawi merupakan satu dari tiga ulama Indonesia yang
mengajar di Masjid Al-Haram, Mekkah pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. Ia
juga pernah mengajar di Masjid Al-Haram sampai akhir hayatnya yaitu sampai
tahun 1898.
Namun pada suatu waktu,
kejadian menggegerkan terjadi saat makam Syekh Nawawi digali untuk dipindahkan
sesuai tradisi Arab Saudi. Pasalnya, Arab Saudi punya kebijakan soal jenazah
yang telah dikubur selama beberapa tahun maka kubur itu harus digali kembali.
Syekh Nawawi al-Bantani, salah seorang ulama besar Indonesia dan kakek buyut dari wapres KH Ma'ruf Amin |
Tulang belulang jenazah
kemudian diambil dan disatukan dengan tulang belulang mayat lainnya.
Selanjutnya, semua tulang itu dikuburkan di tempat lain demi efisiensi
pemakaman. Lubang kubur yang telah dibongkar akan dibiarkan tetap terbuka
hingga datang jenazah berikutnya.
Kebijakan ini dijalankan tanpa
pandang bulu, baik pejabat, orang biasa, saudagar kaya atau orang miskin akan
terkena aturan serupa, termasuk makam Syekh Nawawi al-Bantani.
Yang menakjubkan dari kisah
ini ialah meski kuburnya telah berusia 3 tahun, namun para petugas yang
menggali makam Syekh Nawawi tak menemukan tulang belulang layaknya jenazah. Mereka
justru menemukan satu jasad yang masih utuh dan tak kurang satu apapun,
tak ada lecet atau tanda-tanda pembusukan seperti jenazah umumnya.
Tak hanya itu, kain kafan
penutup jasad Syekh Nawawi pun tidak robek dan tidak lapuk sedikit pun. Sontak
kejadian ini mengejutkan para petugas yang sedang membongkar makamnya. Mereka
pun lari berhamburan mendatangi atasannya dan melaporkan apa yang telah
dilihatnya.
Dari hasil penelitian yang
selanjutnya dilakukan, sang atasan kemudian menyadari bahwa makam yang digali
itu bukan makam orang sembarangan.
Mengingat hal ini, Pemerintah
Arab Saudi pun melarang membongkar makam Syekh Nawawi Al-Bantani. Jasadnya lalu
dikuburkan kembali seperti sediakala dan hingga sekarang makamnya tetap berada
di Ma'la, Makkah. ***Abdul Rochman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar