Pages

Jumat, 16 Agustus 2019

Terapi Inhalasi Hidrogen Jadi Alternatif Perangi Penyakit Akibat Polusi Udara



Jakarta, Info Breaking News – Kualitas udara di beberapa kota besar di Indonesia belakangan ini tengah memburuk. Jakarta, contohnya, pernah menduduki peringkat 188 berdasarkan data dari Air Quality Index (AQI) beberapa waktu lalu.

AQI sendiri merupakan indeks yang menggambarkan tingkat kualitas udara di suatu daerah. AQI menghitung berdasarkan enam jenis polutan utama, yakni PM 2,5, PM 10, karbon monoksida, asam belerang, nitrogen dioksida, dan ozon permukaan tanah. Rentang nilai dari AQI adalah 0 sampai 500. Makin besar nilainya, maka makin tinggi tingkat polusi udara di wilayah tersebut. 

Hidup bersama polusi di kota-kota besar sangatlah tidak sehat. Kondisi ini memaksa masyarakat harus menjaga kesehatannya, terutama dari ancaman ISPA.

Dr. Elvin Erick Gultom, seorang praktisi kesehatan yang berpengalaman menangani kasus ISPA pada pekerja pertambangan menjelaskan ISPA alias Infeksi Saluran Pernafasan Akut bisa disebabkan oleh paparan asap atau polusi udara.

"Udara yang berpolusi cenderung susah disaring, sehingga mudah masuk ke area mulut, tenggorokan serta paru-paru. Akibatnya, saluran nafas mengalami alergi, radang dan infeksi," jelasnya, Kamis (15/8/2019).

Jika tidak ditangani dengan baik, ISPA dapat berakibat fatal seperti terhentinya fungsi paru-paru sehingga menyebabkan gagal nafas, peningkatan kadar karbondioksida hingga gagal jantung. Meski orang dewasa juga bisa terkena ISPA, namun anak-anak lah yang lebih rentan karena daya tahan tubuh mereka yang lemah.

Untuk mencegah terjangkit ISPA, Elvin menyarankan pemberian antioksidan ke dalam saluran pernafasan akan membantu untuk memaksimalkan daya tahan tubuh dan melawan radikal bebas terutama pada saluran pernafasan.

"Saat ini ada cara pemberian antioksidan yang efektif dan bisa dilakukan dengan menghirup gas hidrogen dengan cara inhalasi. Hal ini akan berpengaruh pada daya tahan tubuh. Gas hidrogen dengan antioksidan tinggi akan bekerja membantu melawan bakteri dalam saluran pernafasan, dan tentunya diiringi dengan pemberian antibiotik dari dokter," tuturnya.
Di kesempatan lain, co-founder LiveWell Global Leonardo Wiesan mengatakan terapi inhalasi hidrogen sudah diteliti oleh berbagai jurnal kesehatan akan kaitannya membantu kesehatan saluran pernafasan.
"Gas hidrogen sebagai antioksidan tinggi telah teruji dalam jurnal Medical Gas Research tahun 2014, yang menyatakan bahwa metode pemberian molekul hidrogen, baik melalui inhalasi gas hidrogen maupun minum air hidrogen, memiliki potensi sebagai antioksidan yang kuat, anti-inflamasi, dan anti-apoptosis dalam sel, jaringan, dan organ tubuh," paparnya.
Lebih lanjut, Leonard menambahkan, untuk melakukan terapi inhalasi hidrogen, masyarakat Indonesia kini bisa dengan mudah mendapatkannya.
"Kami merancang suatu produk inhalasi gas dan juga air hidrogen portabel. Hydro-Gen Fontaine PEM & Inhaler merupakan produk air hidrogen portabel pertama di Indonesia, yang memberikan manfaat inhalasi gas hidrogen. Melihat fenomena kondisi udara yang buruk saat ini, kami berharap masyarakat merasakan langsung manfaaatnya, terutama membantu masalah ISPA," pungkasnya. ***Candra Wibawanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar