Advokat OC Kaligis ketika bercengkrama dengan mendiang Bapak BJ Habibie |
Jakarta, Info Breaking News - Kepergian Presiden RI ke-3,
Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang akrab disapa BJ Habibie memberi pukulan
telak bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Kesedihan pun menaungi banyak kalangan tak hanya dari masyarakat
namun juga jajaran petinggi negara, terlebih sanak keluarga dan mereka yang
mengenal secara dekat sosok BJ Habibie.
Rasa pilu pun juga dirasakan oleh kalangan advokat, tak terkecuali
advokat senior OC Kaligis yang dulu sempat menjadi pengacara bagi BJ Habibie. Ia
pun menuliskan sejumlah kenangan yang ia alami dengan BJ Habibie.
Berikut isi tulisan beliau yang diterima oleh redaksi infobreakingnews:
Rabu 11 September 2019.
In memoriam B.J.
Habibie
Saya termasuk salah seorang
pengacara yang beruntung, dimana selama perjalanan karir saya sebagai advokat,
saya diberi kesempatan untuk membela beliau. Semua berawal dari kesaksiannya yang
kala itu diperdengarkan melalui teleconference,
dimana beliau harus menjadi saksi dari Hamburg untuk satu kasus pidana yang dipimpin
oleh hakim Lalu Mariun, Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada waktu itu.
Di peristiwa teleconference tersebut, saya menjelaskan apa yang harus beliau
jelaskan, sebagai saksi dalam peristiwa
teleconference pertama yang terjadi pada saat itu. Saya sempat di Hamburg
bersama dengan beliau menelusuri kota tersebut dengan mengendarai sebuah mobil
Mercedes, yang diberikan kepadanya sebagai salah seorang putra terbaik
Indonesia yang berjasa ketika beliau memimpin perusahaan MBB
(Messerschmitt-Bolkow-Blohm) dan berhasil memperoleh penemuan mengenai
keretakan pesawat.
Penemuan itu dikenal sebagai
penemuan Habibie. Penemuan yang kala itu melambungkan namanya. Ia pun berhasil mendapatkan
penghargan tertinggi di Jerman dalam bidangnya. Penghargaan itu disebut-sebut sederajat
dengan hadiah Nobel.
Kala itu dalam keadaan santai
berdua, Pak Habibie bertindak sebagai juru mudi alias supir.
Sekitar tahun 2002, ketika saya
meluncurkan buku saya berjudul Manusia Sejuta Perkara, beliau dengan sukarela
sempat menorehkan sepatah dua patah kata pengantar di buku saya itu.
Satu hari, ketika tengah bersantap
siang dengan dengan Ginanjar Kartasasmita yang juga pernah jadi klien saya yang
saya bela dalam dua kali kasus Praperadilan di Pengadilan Jakarta Selatan, dari
istana Presiden Habibie menelpon Ginanjar. Beliau mengatakan akan menurunkan
nilai dollar amerika terhadap rupiah
dari 16.000 ke 5000. Saya yang bukan ahli di bidang moneter pada satu
kesempatan saat berada di rumah beliau di Patra Kuningan pun mempertanyakan hal
itu kepadanya. Kiat apa yang ditempuhnya, sampai berhasil membuat rupiah terjun
bebas, rupiah yang kursnya anjlok disaat itu? Panjang lebar dengan
semangat berbicara berapi-api khas gaya
Presiden Habibie, beliau menjelaskan metode, kiat kebijakan keuangan yang
ditempuhnya. Bahkan beliau optimis bila kembali berhasil memimpin Indonesia, rupiah
akan pulih ke posisi semula. Posisi 1 dollar amerika ke 2000 rupiah.
Habibie Bapak Kebebasan Pers
Di era sebelumnya membuka bisnis
koran atau majalah sangat sulit. Harus melampaui pintu-pintu birokrasi yang
berbelit-belit. Beliau pelopor kebebasan Pers tanpa prosedur yang bertele-tele.
Sejak itu, izin terbit koran, majalah hingga televisi tumbuh subur di bumi
Indonesia. Di era orde baru, mengkritik Harmoko, pantang dilakukan oleh dunia
pers karena pasti akan berakibat musibah.
Bapak yang baik
Sebagai salah seorang pengacara
beliau, para asisten pengacara saya, banyak yang nge-fans dan mengagumi kejeniusan beliau. Setiap kali saya membuat
janji bertemu beliau di kediamannya di Patra Kuningan, para asisten selalu
ingin ikut dengan harapan beliau rela dan sudi ikut menerima. Biasanya, ketika
saya diperkenankan masuk oleh ajudan, saya lalu membicarakan satu kasus beliau
yang saya harus bela dengan melawan pengacara senior Albert Hasibuan.
Secara kebetulan beliau tahu di
luar menunggu beberapa advokat muda. Beliau pun bertanya, “Siapa mereka?”, saya
jawab para pengacara penggagum Bapak yang sangat ingin berfoto bersama Bapak,
jika Bapak berkenan. Spontan beliau memberi kode ajudan untuk menyuruh mereka
masuk. Bukan saja diberi kesempatan foto bersama, bahkan foto berdua-duaan pun
diperbolehkan dalam posisi sebagai Bapak/Eyang yang penuh perhatian terhadap
anak-anaknya. Setelah itu diundang makan bersama, karena waktu makan siang
telah tiba. Jelas para asisten saya merasakan kebahagiaan yang luar biasa.
Menurut mereka itu adalah suatu peristiwa yang luar biasa untuk dapat diberi
kesempatan foto dan makan bersama
Pertemuan terakhir
Awal Juli 2019 saya sempat dirawat
inap di RSPAD Gatot Soebroto. Kamar saya berdekatan dengan beliau di paviliun
Kartika. Saya melihat beliau seorang diri duduk di teras dalam posisi diinfus.
Karena kenal dan cukup akrab, karena beberapa kali menjadi penasehat hukum beliau, terakhir
kali untuk satu kasus yang saya menangkan, saya pun merapat.
Ketika melihat saya, dengan hangat
beliau menyambut. Memori ketika saya membela perkara beliau pun kembali
berdatangan. Beliau memberi pujian karena perkara yang bertahun-tahun tidak
selesai, saya selesaikan dengan cara elegan. Ia berkata bahwa kasus itu saya
selesaikan sebagai seorang pengacara dengan langkah langkah jenius yang mematikan
lawan. Saya tentu berterima kasih atas
pujian beliau.
Bukan hanya itu, beliau ternyata
paham betul akan kasus pidana yang menimpa saya. Ia menyebutnya sebagai kasus
politik, karena keberanian saya mengkritik KPK. Beliau sempat memberi semangat
kepada saya untuk tetap berjuang. Dalam
pertemuan terakhir dengan beliau, Pak Habibie sempat mengenang kembali betapa
setiap hari beliau mengeluarkan peraturan demi peraturan untuk lebih
memperbaiki Indonesia sebagai negara Hukum. Saksi mata dan yang repot dalam
memberi masukan adalah seorang ahli hukum, penasehat beliau yakni Prof. Muladi.
Pada kesempatan terakhir tersebut
saya sempat memberi beliau foto kenangan saya bersama Ibu Ainun. Mendengar hal tersebut,
raut muka beliau mencerminkan kebahagiaan, mengenang saat saat indah bersama Ibu
Ainun, sang isteri yang sangat dicintainya. Saya sebagai seorang Katolik yakin mereka
berdua kini kembali telah bersama di surge. Memulai hidup rohani yang bahagia
bersama Bapa di surge yang Maha Pengasih dan Maha Pengampun.
Selamat jalan Pak Habibie, Pahlawan
Indonesia, Bapak Reformasi yang diakui dunia sebagai salah seorang kepala
negara yang disegani karena kepintarannya dan diatas itu sebagai negarawan yang
membawa Indonesia dihargai dunia. Sekali lagi.. Selamat jalan Presiden Habibie.
Requiscat In Pace.
Salam, O.C. Kaligis.
***Emil F. Simatupang
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !