Headlines News :
Home » » Dibalik Tragedi Kebakaran Hutan Ada Program BLU P2H Yang Abal Abal Merugikan PERMATA

Dibalik Tragedi Kebakaran Hutan Ada Program BLU P2H Yang Abal Abal Merugikan PERMATA

Written By Info Breaking News on Rabu, 18 September 2019 | 05.29

Yana Achbarie, Ketum Perkumpulan Masyarakat Transmigrasi (PERMATA)
Jakarta, Info Breaking News - Tak bisa terbantahkan bahwa sejak lama kasus terbakarnya hutan gambut telah menimbulkan banyak kerusakan terhadap anak manusia, diantaranya ketahanan akar tanah yang rentan mengalami musibah banjir dan hilangnya nyawa alam terhadap kehidupan, belum lagi penyakit ispa yang melanda masyarakat sekitar yang terkena bencana, seperti yang sekarang terjadi dikawasan Jambi, Pekan Baru dan Indonesia Barat.

Entah sengja dibakar oleh sang pembalak liar nan illegal atau memang ada juga yang karena faktor bencana yang harus terbakar sekian juta haktar hutan dan lahan gambut, karena terbukti sudah cukup banyak pelaku pembakar bahkan kejahatan perusahaan para mafia yang mencari keuntungan dibalik musibah kebakaran hutan yang membuat pihak pemerintah semakin seakan tak pernah berhenti mengeluarkan dana yang cukup besar untuk mengatasi kondisi hutan semakin tandus dan gundul serta rentan bencana itu.

Dari kondisi diataslah kemudian muncul kebijakan pemerintah melalui Menteri Kehutanan, agar dilakukan penghijauan orizontal, diantaranya program penanaman tanaman kehutanan yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalu Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan (BLU P2H).

Tapi lagi lagi upaya yang dimaksudkan oleh Presiden Joko Widodo itu dinilai amburadul karena bertele telenya persyaratan dan tidak adanya penyuluhan sejak awal, sehingga sejumlah pihak, khususya bagi Perkumpulan Masyarakat Transmigrasi (Permata), yang sejak semula sudah mencoba ikut mengatasi program pemerintah itupun menjadi bumerang bahkan merugikan para petani.

Padahal sejak awal tahun 2017, Yana Achbarie, sebagai Ketua Umum Permata telah menanda tangani   kerjasama dgn BLU (Badan Layanan Umum) kementrian LHK & Kehutanan yang bertujuan  untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat transmigrasi dan desa ternyata jauh dari pada harapan.

"Pemutusan sepihak terhadap anggota kami yang berharap penuh atas bantuan pemerintah tersebut melalui  BLU P2H,  sangat merugikan sekaligus juga sangat mengecewakan 
Sedangkan kami tetap mengacu ketentuan yang dituangkan pada pasal 5 
Akibat dari pemutusan sepihak  dari BLU kami sangat terbebani secara moril dan materil." kata Yana Achbarie kepada info Breaking News, Rabu (18/9/2019} di Jakarta.

Lebih lanjut Yana Achbarie yang merupakan artis senior papan atas itu mengeluhkan sikap BLU P2H KLHK yang tidak merespons keluhan pihak Permata dan sampai berita ini diturunkan, tidak ada jalan solusi terbaik dalam menyalurkan program selain ketatnya persyaratan yang harus dipenuhi dan kebijakan yang berubah-ubah.
Akibat bertele telenya birokrasi yang dikalakukan oleh Kepala Pusat BLU P2H yang berubah-ubah telah merusak nama baik perkumpulan masyarakat transmigrasi (Permata) yang telah mensosialisasikan program penanaman pohon dikawasan hutan gundul nan tandus itu ke masyarakat melalui kerja sama antara BLU P2H dengan Permata yang hingga kini mangkrak.
Hasil investigasi dilapangan, pihak Permata telah melakukan sosialisasi penanaman sejak awal Januari 2018, sebagaimana sejumlah proposal yang sudah masuk ke BLU P2H diantaranya dari Sulawesi Tengah, Sumatera Selatan, kemudian Hutaimbaru Sumatera Utara dan Riau, namun parahnya kinierja BLU P2H yang abal abal tanpa konsep yang matang karena selalu berubah ubah itu telah menyengsarakan masyarakat petani kecil yang merupakan masyarakat transmigrasi, yang kemaren ketika Pilpres menjadi sasaran rayuan gombal, kini terkesan terabaikan. 
"Jangankan hanya menyampaikan kekecewaan ini kepada Menterinya, kepada Bapakku Presiden Joko Widodo pun akan saya ungkapkan betapa kami (Permata) dipermainkan" pungkas Yana yang merupakan mantan Ketua Pemenangan Joko Widodo - Amin Ma aruf. *** Emil Simatupang.

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved