Jayapura, Info Breaking News –
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut pihaknya kini telah mengantongi
sejumlah data yang menunjukkan keterlibatan kelompok United Liberation Movement
for West Papua (ULMWP) dan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dalam aksi
anarkis yang terjadi di Papua dan Papua Barat dalam dua pekan terakhir.
“Kita sudah dapat data bahwa kelompok ULMWP dan KNPB ikut
bermain dalam aksi unjuk rasa anarki ini. Saya tahu rangkaiannya kemana.
Termasuk adik-adik kita di Aliansi Mahasiwa Papua (AMP) ini juga dikerahkan
oleh mereka. Jadi semua yang terjadi di sini dan di luar semua di desain oleh
kelompok ini,” katanya saat ditemui di tengah-tengah kunjungannya ke Kota Jayapura, Kamis (5/9/2019).
Tito menegaskan pihaknya akan segera menangkap dan memproses
secara hukum mereka yang turut berperan dalam kerusuhan tersebut.
“Karena selagi mereka bermain seperti ini dan membenturkan
masyarakat seperti ini dan mereka bermain tangan bersih, maka kita akan tegas
dan menegakan hukum kepada mereka. ULMWP dan KNPB bertanggung jawab atas
kejadian ini dan akan saya kejar,” tegas dia.
Selain dua organisasi di atas, nama tokoh separatis Papua
Barat Benny Wenda juga disebut-sebut menjadi dalam kerusuhan di Papua dan Papua
Barat beberapa waktu yang lalu. Kapolri menduga ia sengaja melakukan hal ini
guna menarik perhatian dari dunia internasional mengingat pada 9 September
mendatang akan diselenggarakan rapat Komisi HAM di Jenewa.
“Benny Wenda ikut main, mereka ingin mengejar dalam rangka
tanggal 9 September ada rapat di komisi HAM Jenewa, jadi mereka sengaja bikin
supaya di Papua ini rusuh biar di sana (Jenewa) ada suaranya. Kemudian tanggal
23 dan 24 September ada sidang umum PBB disitu semua negara bisa menyampaikan
agendanya. Termasuk beberapa negara yang didekati Benny Wenda untuk mengangkat
isu Papua,” paparnya.
Lebih lanjut kapolri menyampaikan, kelompok ULMWP dan KNPB terlibat dalam penyebaran hoax yang terjadi di Indonesia maupun luar negeri.
“Dari
pantauan tim siber kita sudah memantau siapa yang memproduksi itu. Oleh karena
itu masyarakat jangan terpengaruh karena bisa saja digoreng-goreng segala
macam. Jadi ini juga yang membuat negara bertindak memblokir akses internet
demi keamanan nasional,” tandasnya. ***Edward Supusepa
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !