Keempat tersangka pembobolan ATM di Bali |
Jakarta, Info Breaking News – Polda
Bali berhasil meringkus 4 warga negara asing pelaku pembobolan ATM di Bali.
Keempat pria asal Bulgaria
tersebut ialah Stoyanov Georgi Ivanov (43),
Filip Aleksandrov (45), Boycho Angelov (41) dan Stoyan Vladimirov (37).
Mereka ditangkap ketika tengah menjalankan aksinya di sejumlah ATM di Bali.
Direktur Reserse Kriminal
Khusus Polda Bali, Kombes Yuliar Kus Nugroho menjelaskan pihaknya menangkap
tersangka pertama di Ubud.
Penangkapan keempat tersangka
tersebut sejatinya berawal dari kerja sama pihak bank dengan Polda Bali pada
Sabtu (28/8/2019) lalu. Menanggapi laporan yang dilayangkan oleh pihak bank,
polisi pun segera menggelar patrol ke sejumlah ATM di wilayah Denpasar dan
sekitarnya. Dari hasil patrol tersebut, polisi menemukan beberapa peralatan ATM
yang rusak.
Dari hasil penyelidikan serta informasi
yang berhasil dikumpulkan dari berbagai pihak, tersangka Stoyanov Georgi Ivanov pun akhirnya tertangkap
ketika berupaya membobol ATM di Restoran Bebek Bengil, Jalan Hanoman Ubud,
Kabupaten Gianyar, Bali.
Guna
menangkap tersangka lainnya, polisi lalu melakukan pengembangan ke ATM lainnya
di sekitaran Denpasar. Rekaman CCTV pun memperlihatkan 3 orang warga negara
asing membongkar dan memasang alat pada lampu mesin ATM.
“Ada kamera
tersembunyi (hidden camera) yang merupakan alat yang digunakan oleh pelaku
skimming,” terang Yuliar.
Atas penemuan
tersebut, personel Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Bali dengan dibantu oleh
pihak bank pun melakukan pemantauan terhadap mesin ATM tersebut. Selanjutnya
pada hari Selasa (3/9/2019) polisi pun berhasil mendapatkan informasi mengenai sejumlah
orang asing melakukan illegal akses pada sejumlah mesin ATM yang ada di
Denpasar dan wilayah lainnya.
Setelah
dilakukan pengecekan pada sistem bank, ditemukan transaksi di beberapa mesin
ATM yang dilakukan oleh orang asing dengan menggunakan kartu ATM yang bukan
peruntukannya atau kartu lain yang menyerupai ATM.
Berdasarkan
informasi tersebut, pihak kepolisian melakukan penyelidikan terhadap tempat
tinggal 3 para pelaku tersebut. Kemudian, diketahui mereka bermukim di Wilayah
Sanur dan Denpasar.
Saat
dilakukan penggeledahan, ditemukan sejumlah kartu yang menyerupai kartu ATM.
Kartu-kartu tersebut digunakan oleh pelaku untuk melakukan transaksi ilegal.
"Mereka
mengambil uang di ATM dengan kartu palsu yang ada magnetik strip," kata
Yuliar.
Meski mengaku
tak saling mengenal, pihak kepolisian hingga kini masih terus melakukan penyelidikan
guna mencari tahu keterkaitan para tersangka tersebut.
Tak hanya warga lokal, banyak warga asing juga yang turut dirugikan
akibat insiden ini. ***Irdan Ramadhan
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !