Tokyo, Info Breaking News – Sebanyak 23 orang tewas dan 16 lainnya dinyatakan hilang akibat terjangan Topan Hagibis
yang melanda Jepang, Minggu (13/10/2019).
Stasiun berita Jepang NHK
melaporkan Topan Hagibis menyebabkan banjir di dataran rendah di bagian tengah
dan timur Jepang bahkan hingga melumpuhkan ibu kota. Saluran listrik di 425.000
rumah penduduk pun terputus.
Tak hanya itu, Topan Hagibis juga menjadi kendala bagi sarana transportasi negeri sakura tersebut. Dilaporkan, lebih dari 800 penerbangan baik di Bandara Narita maupun Haneda terpaksa harus dibatalkan. Begitu pula dengan layanan kereta cepat shinkansen.
Meski sebagian wilayah di Jepang sudah mulai aktif kembali, pemerintah tetap mengimbau warganya agar waspada terhadap potensi banjir susulan.
Perdana Menteri Shinzo Abe sebelumnya sudah memerintahkan menteri bagian bencana ke daerah-daerah yang terdampak. Abe juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban topan nomor 19 tersebut.
Jumlah
kerugian akibat bencana ini belum diketahui karena masih banyak daerah yang
terendam air.
Sementara
itu di Fukushima, Tokyo Electric Power Co (Tepco) melaporkan adanya peringatan
dari sensor di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Diichi. Tepco
mengatakan pihaknya masih menginvestigasi peringatan-peringatan tersebut.
Topan
ini dipercaya merupakan yang terbesar yang pernah melanda Jepang sejak tahun
1958. Hagibis menyebabkan hujan lebat di beberapa daerah, termasuk destinasi
wisata populer Hakone, di mana curah hujan mencapai 939,5 mm dalam 24 jam.
Akibat
Topan, Piala Dunia Rugbi antara Kanada dan Namibia terpaksa dibatalkan. Sesi
latihan Formula 1 pun juga ikut terkena dampaknya, meskipun balapan masih tetap
dapat berjalan hari Minggu kemarin.
Hingga kini, aparat dibantu dengan tim SAR dan penjaga pantai di Jepang masih terus melakukan evakuasi guna menyelamatkan mereka yang terjebak banjir. ***Nadya
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !